SD Muhammadiyah 18 Surabaya Gelar Haflatul Wada, Momen Wisudawan Suapi Guru ini Bikin Terharu

Baca Juga : Kreativitas Tanpa Batas di Milad SD Muhammadiyah 18 Surabaya

Portaltiga.com - Ada banyak cara ungkapan rasa syukur atas prestasi dan perjuangan peserta didik dalam menuntut ilmu, menanamkan iman dan akhlaq yang baik, serta bertanggung jawab. Atas rasa syukur yang luar biasa ini, SD Muhammadiyah 18 Surabaya menggelar Haflatul Wada (Upacara Wisuda) yang bertempat di Hotel Garden Palace, Ahad Pagi (13/5/2018). Beragam minat dan bakat siswa turut ditampilkan untuk menyambut kehadiran tamu undangan, diantaranya Majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya, PCM Surabaya, PRM Surabaya, Aisyiyah, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 10 Surabaya, Komite SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Wali Murid Wisudawan dan Wisudawati serta tamu undangan lainnya. Prosesi wisuda berlangsung dengan lancar dan disambut bahagia oleh Wisudawan dan Wisudawati. Khidmat dan penuh harapan jelas tergambar dari mata mereka saat masing-masing bertatap muka dengan kepala sekolah dan guru kelas 6 di atas panggung dan menerima buku kenangan. Fatih Athala Ramadhan, perwakilan dari wisudawan SD Muhammadiyah 18 ini menyampaikan pesan dan kesannya bahwa Ia mengharapkan doa dari seluruh asatidz dan tamu undangan agar pelajar SD Muhammadiyah 18 Surabaya mampu berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Menariknya, selama acara ini berlangsung terselip momen yang membuat seluruh tamu undangan yang datang merasa terharu sekaligus bangga. Perwakilan dari wisudawan dan wisudawati memberikan suapan hangat kepada seluruh guru kelas 6 dan kepala sekolah sebagai wujud rasa terima kasih mereka atas kasih sayang, kesabaran, cinta dan keikhlasan yang diberikan seluruh asatidz kepada mereka selama menempuh ilmu di SD Muhammadiyah 18 Surabaya ini. Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM kota Surabaya, M. Jemadi menyampaikan bahwa unggulnya sekolah-sekolah Muhammadiyah ialah mampu menjaga mutunya dengan mendidik siswa agar tidak hanya santun, unggul dan berprestasi namun juga mampu menanamkan akhlaqul karimah dan menjadikan peserta didik sebagai anak-anak sholeh dan sholehah yang senantiasa mendoakan orang tuanya. Dalam dunia pendidikan, guru merupakan orang tua mereka saat duduk di bangku sekolah. Berdasar atas sambutan tersebut, peserta didik yang sholeh dan sholehah ini mampu mengangkat pula derajat guru-gurunya baik di dunia maupun akhirat nanti. "Harapannya, agar wisudawan dan wisudawati ini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemuhammadiyahaan serta terus berpegang teguh pada ajaran Islam dan Hadits dimana pun kelak mereka menuntut ilmu," terang Ainul Rofiq, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 18 Surabaya (mitha/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru