Forsana Gelar Pelatihan dan Beri Bingkisan 500 Guru Ngaji Malang Raya

Baca Juga : Forsana Latih Ratusan Guru Agama Dengan Metode Quantum

Portaltiga.com : Forum Santri Nasional (Forsana) kembali melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial kali ini berupa pelatihan dan pemberian bingkisan pada 500 guru Ngaji pilihan se-Malang Raya di Auditorium KH Oesman Mansyur Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang, Ahad (3/6/2018). Dalam acara yang dikemas forum Silaturahmi dan Sarasehan Guru Al Quran se-Malang Raya itu, diberikan 500 paket santunan berisi makanan dan bahan makanan serta sarung. Khusus untuk 500 unit sarung mendapat sumbangan secara pribadi dari Bupati Malang Rendra Kresna dan Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti. Ketua Umum Forsana, KH Thoriq Darwis Bin Ziyad menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak diantaranya Lembaga Pendidikan Sosial dan Dakwah (LPSD) Baitul Hidayah, Unisma, IPNU dan IPPNU menggelar forum Silaturahmi dan Sarasehan Guru Ngaji atau Guru TPQ se-Malang Raya ini. Acara ini sengaja diselenggarakan di bulan suci Ramadhan untuk memberikan apresiasi atas kinerja dan pengabdian para guru ngaji. "Karena guru ngaji telah berperan besar dalam proses pendidikan usia dini untuk memperkenalkan ajaran islam melalui baca tulis Al Quran," kata Gus Thoriq, sapaan akrabnya. Menurutnya, acara kali ini sengaja mengambil tema agak khusus, yaitu TPQ Madin Sebagai Wadah Pembentukan Karakter Nasionalis dan Berkebangsaan untuk Menangkal Radikalisme. Hal ini sesuai dengan misi Forsana, dimana dalam lambang Forsana berupa Gunung yang melambangkan kesuburan, bintang sembilan melambangkan sembilan wali penyebar agama Islam. Kemudian, Kuda melambangkan kesatria pejuang yang tak kenal lelah. "Dan yang paling penting adalah ranting zaitun sebagai lambang perdamaian dan pemersatu khususnya bangsa Indonesia," ujar Pengasuh Ponpes Babussalam ini. Pihaknya miris dan prihatin melihat peristiwa terakhir terkait bom bunuh diri sekeluarga yang menyasar 3 Gereja di Surabaya dan Mapolresta Surabaya. Radikalisme ternyata sudah bermetamorfosis dengan sangat luar biasa. Untuk itu Forsana dan LPSD Baitul Hidayah serta IPNU dan IPPNU perlu bekerja sama untuk ikut serta dalam proses imunisasi dari paparan faham radikalisme. "Posisi dan peran Guru Ngaji menjadi sangat vital dalam proses upaya pencegahan tindak radikalisme tersebut sebagai ujung tombak pendidikan usia dini di masyarakat," tegasnya. Upaya menjalin silaturahmi dan sekaligus penguatan kapasitas di kalangan Guru Ngaji, lanjut Gus Thoriq, akan dilakukan terus oleh Forsana sehingga pelibatan secara lebih masif guru ngaji se Malang Raya yang berjumlah 16.000 orang secara bertahap bisa dilakukan. "Potensi guru ngaji dan guru TPQ serta Madin di Malang Raya tercatat sebanyak 16.000 orang, bila dibina dan diberdayakan terus kapasitasnya tentunya akan menjadi kekuatan besar dalam proses upaya imunisasi umat dari pengaruh-pengaruh faham ekstrim yang berbahaya dan kini telah menyebar menjadi penyakit kronis di masyarakat," ujarnya. Ketua LPSD Baitul Hidayah, Imam Hidayat menambahkan pihaknya memang setiap Ramadhan punya agenda sosial menyantuni kalangan tidak beruntung, pada kali ini bekerja sama dengan Forsana diarahkan kepada kalangan guru ngaji. "Pada kesempatan kali ini, kami baru memiliki kemampuan untuk memberi bingkisan 500 guru ngaji. Alhamdulillah 500 paket bingkisan telah disiapkan yang juga merupakan sumbangan dari beberapa dermawan diantaranya pribadi Pak Rendra Kresna sebanyak 300 pcs sarung dan sumbangan pribadi Pak La Nyalla sebanyak 200 pcs sarung," katanya. Dalam acara sarasehan tersebut ditampilkan beberapa pemateri yaitu Dr Fattah Hidayat MPd (Ketua Jurusan Psikologi Universitas Negeri Malang) yang memberikan materi Motivasi Mengajar Al Quran. Ustad Moch. Badrus SM, ST materi Mengajar Al Quran sesi I dan Nur Cholis Ghozaly (Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim) materi Mengajar Al Quran sesi II. (bmw/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru