Baca Juga : Khofifah-Emil Terima Platinum Award dari Duta Besar Inggris
Portaltiga.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto menghadiri haul RKH Abdul Hamid bin Itsbat di Banyuanyar, Pamekasan, Kamis (23/5/2019). Kehadiran wagub termuda ini langsung disambut ribuan hadirin dan para kiai-kiai Madura terutama KH. Muhammad Rofii Baidhowi, ulama kharismatik pengasuh Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan. Emil Dardak yang tiap tahun selalu hadir dalam haul RKH. Abdul Hamid bin Itsbat ini hadir tak seperti biasanya, ia hadir tanpa pengawalan sesuai SOP pejabat negara. Ini dikarenakan Emil Dardak memang direkomendasikan oleh Polda Jawa Timur untuk tidak masuk wilayah Madura mengingat kondisi Madura berstatus siaga 1 menyusul terjadi kerusuhan amuk massa di Pamekasan dan Sampang. Karena tetap ngotot dan bersikeras untuk hadir dalam acara haul, akhirnya pihak Polda tidak berani memberikan pengawalan. "Sebenarnya saya dapat masukan agar tidak masuk wilayah Madura yang berstatus siaga 1 karena ini undangan kyai sepuh sebagai seorang santri dan pemimpin Jatim maka wajib untuk saya hadir dalam haul ini, makanya saya tadi langsung berangkat," katanya di tengah-tengah para kiai. Duduk bersila Emil Dardak bersama RKH. Muhammad Rofii Baidhowi terlihat gayeng mengobrol layaknya santri dan kiai. "Mas Emil datang ke sini saya senang sekali," tutur ulama kharismatik itu. Emil Dardak juga berharap pengembangan pembangunan Madura dapat didukung oleh kiai-kiai dan masyarakat dengan membangunan suasana yang sejuk dan kondusif. "Suasana yang sangat sejuk kita rasakan insya Allah kalau komunikasi semakin baik dan semakin lancar. Saya yakin masyarakat di Madura akan menyampaikan pendapat secara kekeluargaan. Kami meyakini bahwa situasi di Pamekasan akan selalu terjaga kalaupun ada riak riak pasti akan segera berlalu dengan doa kita bersama," tutur sekretaris pembina PW GP Ansor Jatim. Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh Emil Dardak untuk memaparkan progres kepemimpinan Khofifah Emil menjelang 99 hari kerja. Bahkan Emil Dardak juga memohon doa restu dan masukan kepada kiai sepuh untuk pembangunan Madura diantaranya aktifasi pelabuhan lama, pembangunan jalan, pengembangan garam, pengembangan pantura Madura dan menjadikan Rumah Sakit Mohammad Noer sebagai rumah sakit rujukan warga Madura. Emil Dardak menambahkan salah satu elemen penting dalam proses pembangunan Madura adalah para kyai-kyai. Atas dasar inilah Emil sangat dekat dan melibatkan para kyai-kyai dalam proses pembangunan Madura. Selain sowan kepada KH. Muhamad Rofii Baidhowi, Emil Dardak juga sowan ke kediaman pengasuh PP. Darul Ulum-Banyuanyar, KH. Muhammad Samsul Arifin yang juga sesepuh PPP. Di kediaman KH. Muhammad Samsul Arifin, Emil Dardak didampingi langsung oleh putranya KH. Hasbullah Samsul Arifin. Duduk disamping Kyai, obrolanpun berjalan gayeng. Banyak masukan yang diberikan KH. Muhammad Samsul Arifin kepada suami Arumi Bachsin ini. Tak hanya itu Emil Dardak juga meminta doa khusus kepada KH. M. Samsul Arifin, dan sanga kyai langsung memanjatkan doa khusus untuk kepempinan Jawa Timur di bawah Khofifah-Emil. Bahkan di ujung pertemuan, kuai sepuh PPP ini menawarkan bermalam di kediamannya. "Agar lebih akrab, Mas Emil menginap disini saja," pungkas kyai sepuh PPP ini. (ars/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.