Baca Juga : Khofifah-Emil Terima Platinum Award dari Duta Besar Inggris
Portaltiga.com - Etos kerja dan budi pekerti adalah dua karakter yang nilai sangat penting terutama untuk mengembangkan semangat kebangsaan di tengah era persaingan bebas saat ini. Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk memiliki dua hal tersebut. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Jawa Timur periode 2018-2022 di Gelora Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Sabtu (23/2/2019). Emil menegaskan pentingnya pengamalan nilai-nilai tersebut, terlebih saat bangsa ini memasuki era pasar bebas. Tidak hanya itu, gejolak yang dialami negara-negara besar seperti polemik keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang biasa disebut dengan Brexit, menjadi bukti bahwa arah bangsa tidak bisa ditentukan hanya sesuai text book terbitan ilmuwan, namun harus berdasarkan kajian renungan sebagai bangsa yang punya hati nurani. "Kita sendiri lah yang menentukan masa depan bangsa kita. Dan bagaimana ini bisa dilakukan bila kita tidak punya nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti," katanya. Menurutnya, semangat cinta tanah air harus ditumbuhkan oleh generasi muda. Alasannya, sebut Emil, karena rasa tersebut membuat manusia tidak egois dan sadar bahwa untuk meraih kehidupan bermartabat maka diperlukan kedaulatan serta tegaknya bangsa dan negara. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Emil mengapresiasi para Resimen Mahasiswa (Menwa) termasuk IARMI yang terus solid dalam menumbuhkan semangat-semangat kebangsaan. Ia berharap, nilai-nilai patriotisme semakin tumbuh. Dan bukan karena arogansi tapi karena empati yang dibangun. "Ada yang bilang Amerika Serikat disegani bukan karena tank, rudal, atau helikopter yang mereka punya, tapi karena nilai-nilai kebangsaan, kemerdekaan dan kemanusiaan yang diusung tanpa pandang bulu," katanya. Emil juga mengapresiasi semangat yang diusung baik oleh Menwa aktif maupun alumni. Semangat inilah yang saat ini diperlukan untuk mencegah lunturnya nilai-nilai kebangsaan. Negara seperti Korsel atau beberapa negara lain memiliki wajib militer. "Bukan untuk memperkuat ketahanan tapi untuk meneladani dan manyadari bahwa kedaulatan yang didapat adalah karena tetes darah dan semangat para pejuang sebelum kita," pungkasnya. (fey/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.