Baca Juga : Pemkot Surabaya Dukung Jokowi Tak Pulangkan WNI Eks ISIS
Portaltiga.com - Jawa Timur sedang berduka pasca meledaknya 5 bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada hari Minggu (13/5/2018) hingga Senin (14/5/2018). Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung mengatakan total ada 14 orang yang tewas dalam peristiwa tersebut, termasuk keenam pengebom itu. "Untuk peristiwa di Surabaya, meninggal dunia ada 14 orang," ucap Frans. Aksi teror 5 bom itu mulai terjadi pada Minggu (13/5/2018) yang terjadi pada pukul 07.13 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya. Menyusul kemudian ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno serta Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro. Tiga lokasi itu berada di Surabaya. Pengeboman itu, disebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dilakukan oleh pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya bernama Dita Oepriarto dan keluarganya. Dita mengajak serta istrinya, Puji Kuswati, serta 4 anaknya dalam melancarkan aksi tersebut. Dita mengemudikan mobil berisi bom yang diledakkan di Gereja Pantekosta. Sedangkan Puji beserta 2 putrinya meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia, lalu 2 putra Dita dan Puji mengendarai motor serta meledakkan diri di Gereja Katolik Santa Maria. Bom berikutnya terjadi pada malam harinya, sekitar pukul 21.20 WIB di sebuah rusunawa di kawasan Wonocolo, Sidoarjo. Dalam peristiwa itu, 3 terduga pelaku teror tewas, yaitu terduga pelaku teroris bernama Anton (47) beserta istrinya, Puspita Sari (47), dan anak pertamanya, LAR (17). Istri dan anaknya tewas akibat ledakan. Sedangkan Anton tewas ditembak polisi karena melawan dan mengancam akan meledakkan bom lagi. Adapun 2 anak Anton dan Puspita, FP (11) dan GHA (11), mengalami luka-luka. Satu lainnya berinisial AR (15) selamat. Kemudian ledakan terjadi lagi pada Senin (14/5/2018) sekitar pukul 08.50 WIB di Polrestabes Surabaya. Bom meledak di pos pemeriksaan depan markas Polrestabes. Dari rekaman CCTV terlihat ada satu mobil berwarna hitam yang masuk ke pos pemeriksaan. Setelah itu, 2 motor juga masuk berdekatan dengan mobil. Beberapa detik kemudian, motor tersebut meledak di depan pos pemeriksaan. Sejumlah polisi yang berjaga terkena ledakan. Hingga saat ini pihak kepolisian tengah melakukan penanganan di tempat kejadian perkara. (dtc/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.