Portaltiga.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur (Jatim) bersinergi membantu sertifikasi halal dan hak merek produk startup.
Sinergi tersebut diwujudkan dalam kegiatan pameran produk startup Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Technopark LPPM UPN Veteran Jatim.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Farida Fitrianing Arum mengatakan, dalam kegiatan ini, pemkot siap membantu memberikan pendampingan sertifikasi halal dan hak merek kepada pelaku startup di UPN Veteran Jatim.
Farida menyebutkan, pendampingan sertifikasi halal dan hak merek ini, hanya berlaku bagi pelaku startup yang memiliki KTP Surabaya.
“Jadi, kalau ada startup di UPN Veteran Jatim yang masih belum memiliki sertifikat halal dan hak merek, asal itu atas nama warga Surabaya, kami siap bantu. Pokoknya startup atau UMKM yang belum memiliki sertifikasi halal dan belum punya hak merek, kami siap bantu,” kata Farida saat menghadiri penutupan pameran produk IBT Technopark LPPM UPN Veteran Jatim, Selasa, (29/10/2024).
Farida mengungkapkan, Pemkot Surabaya saat ini sedang melakukan percepatan sertifikasi halal dan hak merek produk startup atau UMKM. Menurutnya, sertifikasi ini wajib dilakukan oleh setiap pelaku startup dan UMKM, karena hal itu telah diatur oleh Undang-undang (UU) Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).
Baca Juga : DPRD Sahkan APBD Surabaya Tahun 2025 Rp.12,3 Triliun
“Aturan itu juga diperkuat oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal (JPH). Jadi, ayo segera diurus,” tegasnya.
Di samping itu, Kepala LPPM UPN Veteran Jatim, Rossyda Priyadarsini menjelaskan, pameran ini cukup menarik banyak minat masyarakat hingga mahasiswa. Setidaknya, ada sekitar 8 ribu lebih pengunjung memadati pameran yang digelar selama dua hari terakhir.
Baca Juga : Komisi A DPRD Surabaya Dorong Pemkot Beri Perhatian Lebih Kepada Mudin dan Marbot
Rossyda mengungkapkan, dalam dua hari terakhir, capaian transaksi dalam kegiatan ini berhasil mencapai Rp 250 juta hingga Rp 300 juta.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menambah kompetensi dan daya tawar mahasiswa di kemudian hari, sehingga ketika mereka lulus dari UPN Veteran Jatim, tidak hanya melulu mencari kerja, akan tetapi juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan berwirausaha.
“Endingnya tentu kami berharap semoga lahir jiwa-jiwa kewirausahaan yang tangguh, dan berdaya saing di berbagai hal. Dengan jiwa kewirausahaan itu, maka nantinya kalau sudah lulus tidak hanya mencari kerja, akan tetapi juga bisa menyerap tenaga kerja,” pungkas Rossyda.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.