Portaltiga.com - Pemberitaan tentang pembulian atau perundungan yang terjadi di tengah masyarakat, termasuk terjadi di berbagai institusi seperti di sekolah, kerap muncul di media dan menjadi keprihatinan banyak pihak.
Merespons fenomena itu, SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo menggelar pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Bangunlah Jiwa Raganya. Kegiatan P5 yang bertajuk Don’t Bully, Be a Friend, Tetap Asyik Tanpa Mengusik digelar selama sepekan (19-23/2/2024) dan melibatkan seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9.
Kepala SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo, Gatot Purwanto pada pembukaan kegiatan mengajak seluruh siswa untuk mengikuti rangkaian kegiatan projek ini dengan penuh disiplin. Harapannya, para siswa dapat menyerap nilai-nilai pembelajaran projek dengan baik dan menjadikan sekolah ini sebagai tempat bebas bullying dan ramah anak.
Menurut Gatot Purwanto, SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo telah lama menanamkan nilai-nilai akhlak mulia sesuai dengan Al Qur'an dan Hadits, dan konsep anti bullying bukanlah hal yang asing bagi sekolah ini.
“Dengan demikian, proyek ini menjadi kelanjutan dari komitmen sekolah untuk memerangi bullying, juga untuk membentuk karakter siswa yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya,” kata Gatot Purwanto.
Dalam pelaksanaan pembelajaran projek, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelas projek, seperti kelas Narasi dan Artikel, kelas Videografi, kelas Komik, kelas Agent of Change, dan kelas Pagelaran Seni.
Baca Juga : SMP Al Falah Deltasari Gelar Silaturrahim Akbar Majelis Taklim Surabaya-Sidoarjo
Sebelum memasuki kelas projek masing-masing, siswa menerima pemahaman awal tentang bullying melalui talk show yang dipandu oleh motivator Ayu Kyla Amanta Ardiva. Tujuan dari talk show ini adalah memberikan pemahaman konsep anti bullying sebagai dasar pengetahuan sebelum mereka terlibat dalam kegiatan projek.
Selama empat hari, siswa didampingi oleh guru sebagai fasilitator belajar, berdiskusi, dan berkarya sesuai dengan kelas projek yang mereka ikuti. Karya yang dihasilkan dari setiap kelas projek tersebut kemudian disajikan dalam acara parade dan gelar karya yang dilaksanakan pada Jumat (23/2/2024), di ballroom sekolah.
Baca Juga : Lembaga Pendidikan Al Falah Surabaya Gelar Student Exchange ke Singapura dan Malaysia
Sebagai bagian dari upaya menyebarkan kesadaran anti perundungan ke masyarakat sekitar, para siswa juga mengadakan pawai di wilayah sekitar kompleks perumahan Deltasari. Dalam pawai tersebut, mereka membawa poster yang mengkampanyekan gerakan anti perundungan serta membawa paket sembako untuk dibagikan kepada masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana Projek, Sri Susilowati mengatakan, kegiatan projek ini mengambil tema Bangunlah Jiwa Raganya dengan fokus pada isu bullying yang marak terjadi, terutama di kalangan remaja. Tujuan dari pembelajaran projek ini adalah menanamkan jiwa yang ramah dan penuh kasih sayang pada para siswa.
"Dengan maraknya kasus bullying, terutama cyberbullying di dunia maya yang sering dijumpai anak-anak di media sosial, kami berharap para siswa tahu dan memahami bullying yang bisa berbentuk verbal atau fisik sehingga mereka bisa terbebas dari itu semua," ujar Sri Susilowati. (ansor)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.