DPRD Surabaya Dorong Pengembangan Program Padat Karya

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony

Portaltiga.com - Pemerintah Kota Surabaya memiliki program padat karya untuk mengurangi jumlah pengangguran. Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony menyampaikan hampir di bagian wilayah Surabaya kini sudah memiliki kegiatan usaha padat karya itu.

Dengan padat karya ini, Pemkot Surabaya memberikan pelatihan dan usaha kepada warga miskin untuk produksi paving block, rumah jahit, jasa cuci kendaraan, jasa potong rambut, hingga kafe.

“Spirit masyarakat dalam bekerja di usaha padat karya terlihat. Seperti di produksi paving (block) di kawasan Siwalankerto. Meski baru produksi kurang dari sebulan dan belum menghasilkan pendapatan, mereka optimistis ke depan bakal bagus,” katanya AH Thony.

Ia menyatakan sudah meninjau usaha padat karya pembuatan paving block di RW 6 Siwalankerto itu. Ia juga menyatakan melihat para pekerja yang terdiri atas warga miskin membuat paving.

“Saya melihat spirit mereka, ini perlu didorong lagi agar lebih cepat menghasilkan,” katanya.

Baca Juga : Imbas Kecelakaan Maut Pesta Halowen, DPRD Surabaya Soroti SOP Hingga Pajak RHU

Dia mengemukakan, animo warga untuk bekerja di produksi paving itu cukup tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang ingin dipekerjakan di pabrik tersebut.

Thony mengatakan, warga berusia produktif yang punya keterampilan dan keahlian semestinya difasilitasi untuk bekerja dan berkarya. “Kalau tidak difasilitasi, maka akan sia-sia, dan akan berdampak pada kemajuan kota apabila bisa tersalurkan dan terfasilitasi,” katanya.

Baca Juga : Komisi A DPRD Surabaya Soroti Maraknya Tawuran, Koordinasi Dengan Bakesbangpol

Ia menerangkan usaha padat karya ini bisa lebih dikembangkan. Hal tersebut sebagai upaya memfasilitasi lebih banyak warga miskin untuk meningkatkan pendapatan keluarganya.

Pemerintah kota bisa mendukung pengembangan usaha padat karya dengan memberikan pembinaan dan pendampingan. “Saya berharap alih kelola manajemen dari pemkot kepada masyarakat mulai dipikirkan, termasuk inovasi lingkungan. Ketika nantinya muncul gagasan baru, pemkot juga harus mengkomunikasikan dengan masyarakat,” kata Thony.

Politisi ini juga berharap pengembangan kegiatan usaha padat karya dapat mendukung kelurahan menjadi lebih berdaya dan mandiri. “Sehingga beban kota menjadi ringan dan bisa berpikir pada persoalan lain,” lanjutnya.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru