Portltiga.com - DPRD Jatim meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Jawa Timur untuk turun tangan untuk mengaudit pembangunan lapangan Jatim Seger (Seneng Gerak) yang dilakukan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim.
Hal itu ditegaskan, anggota Komisi E DPRD Jatim Mathur Husyairi. Politisi vokal ini meminta BPK RI mengaudit proyek Lapangan Jatim Seger.
"Kami meminta BPK RI untuk audit investigatif karena kualitasnya buruk dan diduga asal-asalan," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (21/22023).
Mathur menjelaskan bahwa rusaknya lapangan Jatim Seger Dispora Jatim cukup mengagetkan. Pasalnya, baru dua pekan diresmikan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa tepatnya 11 Februari 2023.
"Ini pas momennya BPK turun. APBD dihambur-hamburkan, tapi kualitas sangat buruk. Jangan jadikan peresmian oleh Gubernur sebagai tameng," ungkap politisi asal Fraksi PKS, PBB dan Hanura DPRD Jatim ini.
Dari foto yang tersebar tampak ada satu titik lapangan yang rusak melembung cukup besar, menyerupai gundukan tanah yang besar. Padahal, lapangan Jatim Seger diklaim berkualitas dan mengantongi sertifikasi internasional lantaran kualitas lapangan yang baik empuk seperti sandwich justru rusak.
"Kami pernah menanyakan proyek ini ketika rapat dengan Dispora Jatim, ternyata dia tidak tahu. PT yang mengerjakan pun terkesan tak profesional karena penawarannya jauh dari pagu yang disediakan," beber Mathur.
Baca Juga : Fraksi Demokrat Doakan Khofifah-Emil Menang Pilgub, Kawal Program 5 Tahun Mendatang
Sebagaimana diketahui, lapangan Jatim Seger yang memiliki luas 7.198 m2 baru saja diresmikan oleh Gubernur Khofifah pada tanggal 11 Februari 2023 lalu.
Lapangan Jatim Seger dulunya merupakan Lapangan Atletik Kertajaya yang dibangun pada tahun 1988 dengan menggunakan material gravel. Lapangan atletik ini pernah digunakan sebagai venue cabor panahan pada PON Tahun 2000.
Baca Juga : 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 'Diospek', Ingat Pesan Sekjen Kemendagri Ini
Selanjutnya, pada tahun 2022, Dispora Jatim melaksanakan perbaikan lapangan atletik meliputi penggantian material gravel menjadi sandwich system. Serta dilakukan juga penambahan tembereng utara dan selatan.
Lapangan ini bahkan dibangun dengan standar Internasional dengan memperoleh sertifikat Class 2 Athletics Fasility yang diperoleh dari World Atlethic yang berpusat di Monaco.
Memang setelah persemian Lapangan Jatim Seger ini, Dispora Jatim sempat melakukan uji coba untuk pengenaan tarif sebesar Rp10.000 bagi masyarakat umum, serta Rp5 ribu untuk pelajar dan mahasiswa.
Bukan tanpa alasan, pengenaan tarif itu sejatinya diberlakukan karena selama ini belum ada anggaran untuk maintenance atau perawatan lapangan. Padahal kebutuhan perawatan Lapangan Atletik membutuhkan perhatian dan biaya pemeliharaan yang sangat tinggi. Untuk itu, tarif yang dikenakan harapannya bisa menjadi semangat untuk bersama-sama merawat lapangan Jatim Seger. (ars/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.