Portaltiga.com - Bagi para calon mahasiswa biasanya merasa kebingungan memilih jurusan yang ingin ditempuhnya. Hal ini memang bukan perkara mudah dan berpotensi menentukan langkah karier ke depan.
Menentukan jurusan kuliah merupakan salah satu keputusan terbesar dalam hidup calon mahasiswa. Maka, penting untuk memiliki pertimbangan yang matang sebelum menentukan jurusan kuliah.
Berdasar survei yang dipublikasikan Forbes, sekira 61 persen lulusan perguruan tinggi di dunia ingin mengulang keputusan menentukan jurusan mereka kembali. Meski, tak sedikit pula yang sebenarnya tak menyesali keputusan mereka.
Nih, 7 tips jitu dalam memilih jurusan kuliah seperti dilansir CNN Indonesia.
1. Tentukan minat
Langkah awal untuk menentukan jurusan kuliah adalah menentukan minat kamu. Coba kamu tulis kira-kira pelajaran atau bidang apa saja yang kamu minati.
Misalnya, jika memiliki minat pada desain bangunan, maka kamu bisa mencoba jurusan arsitektur. Jika tertarik dengan bahasa dan budaya asing, mungkin kamu bisa mencoba jurusan sastra.
Lalu tanyakan ke dalam diri apakah kamu memiliki kekuatan untuk mendapatkan nilai yang baik di pelajaran atau bidang tersebut. Setelah itu, coba minta pendapat orang tua, anggota keluarga, dan teman-teman terkait minat tersebut.
Barangkali mereka punya pandangan yang berbeda, yang kamu tak sadari. Terkadang, butuh pendapat dari pihak ketiga untuk mengingatkan hal ini.
2. Gali bakat dan keterampilan
Perlu diingat, menentukan jurusan tak cuma sebatas apa yang diminati. Tahap selanjutnya, kamu perlu menyadari apakah diri memiliki bakat dan keterampilan yang dapat menunjang minat tersebut.
Misalnya, kamu berminat masuk jurusan arsitektur tetapi cuma sekadar suka. Sementara bakat dan keterampilan menggambar tidak ada.
Maka kamu harus coba menggali bakat dan keterampilan lain. Kecuali kamu bisa menerima konsekuensi kalau kamu harus belajar lebih giat agar bisa memunculkan bakat dan keterampilan menggambar.
Jika tidak ingin mengambil risiko, coba gali lagi kira-kira apa minat, bakat, dan keterampilan kamu yang lain.
3. Coba tes minat dan bakat
Selain menentukan sendiri dan meminta masukan dari orang lain, kamu juga bisa mencoba tes minat dan bakat. Saat ini, banyak sekali tes minat dan bakat secara online di internet.
Baca Juga : Diikuti Ribuan Alumnus, IKA Ubaya Turut Rayakan Peringatan 55 Tahun Ubaya
Kamu bisa mencoba mengakses tes minat bakat salah satunya The Princeton Review.
4. Riset potensi karier
Tips memilih jurusan kuliah selanjutnya adalah lakukan riset potensi karier. Misalnya, jika ingin kuliah jurusan komunikasi, potensi karier kamu mungkin sebagai jurnalis, news anchor, humas perusahaan, hingga bagian komunikasi perusahaan.
Setelah itu, coba bayangkan orang-orang yang berkarier di bidang tersebut dan bagaimana karier mereka. Jika kamu tertarik, maka jurusan tersebut bisa dipertimbangkan untuk diambil.
5. Estimasi penghasilan
Selain potensi karier, kamu juga sebaiknya mulai mengestimasi penghasilan yang akan didapat jika bekerja di bidang tersebut pada masa depan. Lakukan riset penghasilan sesuai karier yang diinginkan melalui situs-situs kerja.
Kamu juga bisa membandingkan estimasi penghasilan karier yang satu dengan yang lainnya meski berasal dari jurusan yang sama. Lalu, lihat pula karier mana yang punya estimasi pertumbuhan penghasilan yang baik ke depan.
Baca Juga : Untag Surabaya Terapkan Green Energy Pada Sistem Irigasi Otomatis
Hal ini penting karena suka tidak suka, penghasilan menjadi modal untuk memenuhi berbagai kebutuhan di masa depan. Misalnya, untuk membiayai gaya hidup yang kamu inginkan, mewujudkan impian orang tua, dan lainnya.
Selain itu, riset estimasi penghasilan juga penting untuk menentukan apakah biaya pendidikan yang dikeluarkan selama kuliah sepadan dengan hasil yang bisa kamu capai di masa depan.
6. Waktu kuliah yang akan dihabiskan
Setiap jurusan memiliki waktu kuliah yang berbeda-beda. Misalnya, jurusan kedokteran memiliki waktu perkuliahan yang lebih panjang daripada jurusan komunikasi atau ilmu sosial lainnya.
Selain itu, jurusan kedokteran juga memiliki beberapa jenjang pendidikan tambahan yang perlu diambil untuk menunjang karier ke depan seperti spesialisasi. Sementara jurusan komunikasi mungkin bisa langsung lanjut ke jenjang pascasarjana.
Hal ini juga bisa menjadi pertimbangan sepadankah biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk karier ke depan. Selain itu, hal ini penting karena jurusan yang membutuhkan jenjang pendidikan tambahan tentunya membutuhkan biaya perkuliahan tambahan juga.
7. Bandingkan antar-perguruan tinggi
Tips memilih jurusan kuliah yang terakhir adalah bandingkan jurusan di berbagai perguruan tinggi yang ada. Misalnya, kamu sudah mantap mengambil jurusan teknik geologi.
Lalu, coba kamu bandingkan jurusan teknik geologi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), atau Universitas Padjadjaran (Unpad) misalnya. Jangan lupa bandingkan juga dengan budaya, prestasi, hingga fasilitas di masing-masing universitas.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.