Awey: Bukan Trem, Tapi Regional Transportation

Portaltiga.com Penanganan masalah transportasi massal yang cepat di Surabaya jika dilihat dari sisi kebutuhan memang sangat mendesak untuk segera direalisasikan. Namun jika ditilik kembali soal anggaran pembangunan proyek Trem di Surabaya yang menelan investasi sebesar Rp2,4 Triliun sepertinya sulit untuk dilaksanakan. Meski pembangunan trem tersebut sebagian didanai oleh pemerintah pusat, namun faktanya hal ini sulit direalisasikan. Untuk itu, rencana pemerintah kota Surabaya untuk membangun moda transportasi massal akan mengalami kendala anggaran. Pembangunan Trem yang direncanakan Pemkot dengan anggaran Rp 2,4 tilium itu akan direalisasikan 9 km dari 17 km yang direncanakan. Anggota komisi C DPRD Surabaya, Vinsensius Awey, mengatakan, pembangunan yang dicanangkan oleh pemkot itu tidak ada anggarannya. Dalam perjanjian antara kementerian perhubungan RI, PT KAI dan Pemkot yang akan merealisasikan transportasi trem akan dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Informasi yang kami dapatkan dana APBN tidak ada anggaran. Sedang bantuan dari Jerman tersebut dipakai untuk pembangunan transportasi massal regional (Sidoarjo-Surabaya-Gresik-Mojokerto), bukan untuk Trem, ujarnya, kepada wartawan di gedung dewan, Kamis (02/02/17). Ia menjelaskan, proyek  trem tidak boleh dikerjakan setengah-setengah,  Menteri Perhubungan sudah menyarakan agar pekerjaan tersebut harus dilakukan secara keselurahan. Jadi  Walikota jangan memaksakan proyek tersebut. Kalaupun dikerjakan anggaran  yang ada Belum tentu Gubernur Jatim menyetujui. Awey menegaskan, sebaiknya Walikota bisa mendahului kepentingan transportasi regional karna anggaran itu sudah disiapkan, atau proyek lain yang sifatnya urgentsi dan jangan terpaku pada proyek Trem saja. Untuk diketahui, sesuai rencana jalur trem akan membentang melalui dari Surabaya Selatan ke utara, yakni dari Stasiun Wonokromo menuju jalan Indrapura. Namun, dampak terbatasnya alokasi anggaran, untuk pembangunan tahap awal, yang mencapai 9 kilometer, proyek pembangunan dari Wonokromo akan mengarah ke praban dan balik ke tunjungan. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan kota (Bappeko) Kota Surabaya, Agus imam Sonhaji mengatakan, pemangkasan tersebut dilakukan, karena keterbatasan APBN. Apabila biaya pembangunan angkutan massal cepat (AMC) seluruhnya mencapai Rp 2,4 Triliun, dengan pengurangan jalur yang dibangun biaya yang dibutuhkan juga akan berkurang. Tinggal mengurangi saja. Tapi angkanya yang buat Kementrian Perhubungan, ungkapnya. (Trish)  

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru