Intermezzo

SBY Sindir Jokowi Pemimpin Negara Yang Tak Tahan Kritik

Portaltiga.com - Di era transparansi dan demokrasi, seorang pimpinan negara harus mendengar kritikan dari warganya. Jika tidak berkenan mendengar kritikan warganya, bisa berbahaya. "Bisa bahaya kalau seorang pemimpin tidak berkenan mendengar kritikan dari warganya di era tranpasaransi dan demokrasi, seperti sekarang," kata Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka Rapat Konsolidasi Partai Demokrat di Surabaya, Minggu (20/3). Selama 10 tahun menjadi presiden, SBY mengaku setiap hari selalu tidak lepas dari kritikan untuk dirinya, maupun pemerintahan yang dia pimpin. "Kalau sehari saja ada 10 kritikan, berapa kalau dikalikan 10 tahun," tuturnya. Kritikan yang disampaikan warga saat dia menjabat presiden juga beragam bentuknya. "Saya juga pernah menerima kritikan dari kelompok suporter saat makan soto di Lamongan," cetusnya. Pernyataan SBY tersebut seakan menyindir presiden Jokowi yang merespon berlebihan saat dirinya mengkritik bahwa Pemerintah Jokowi agar tidak terlalu menghamburkan anggaran untuk belanja infrastruktur, karena ekonomi sedang lesu. Pernyataan SBY itu dibalas presiden Jokowi dengan langsung mengunjungi proyek wisma atlet di era SBY, yang sampai saat ini mangkrak. Jokowi mengaku sedih melihat kondisi proyek pusat kegiatan olahraga di Hambalang yang mangkrak pembangunannya. Kesedihan itu diungkapkan Jokowi di akun Twitternya @Jokowi, dua hari setelah statmen SBY. "Sedih melihat aset Negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan," tulis Jokowi di akun twitternya. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait