Ekbis

Pasokan Ketat, Harga Minyak Menguat

Baca Juga : Komisi B DPRD Jatim Desak Refocussing Anggaran Pemerintah untuk Stabilitas Pangan

Portaltiga.com - Harga minyak dunia menguat pada akhir perdagangan Senin (25/10/2021), waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan dipicu ketatnya pasokan global di saat permintaan bahan bakar meningkat. Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 46 sen menjadi US$85,99 per barel. Selama perdagangan berlangsung, harga Brent sempat menyentuh US$86,70 per barel, tertinggi sejak Oktober 2018. Kenaikan Brent terjadi tujuh pekan berturut-turut. Penguatan juga dialami harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember menjadi US$83,76 per barel, setelah mencapai US$85,41per barel, tertinggi sejak Oktober 2014. Peningkatan harga WTI terjadi sembilan pekan berturut-turut. "Krisis pasokan energi global terus menunjukkan giginya, sehingga harga minyak memperpanjang kenaikannya minggu ini," kata Analisis Pasar Minyak Senior Rystad Energy Louise Dickson dilansir Antara. Baca Juga: Harga Minyak Bangkit Menguat Sementara, Goldman Sachs menilai bangkitnya permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah Brent di atas perkiraan akhir tahun US$90 per barel. Bank tersebut memperkirakan peralihan gas ke minyak dapat berkontribusi setidaknya 1 juta barel per hari (bph) untuk permintaan minyak. Setelah lebih dari satu tahun permintaan bahan bakar tertekan, konsumsi bensin dan sulingan kembali sejalan dengan rata-rata lima tahun di Amerika Serikat, konsumen bahan bakar terbesar di dunia. Fritsch menambahkan pasokan yang ketat kemungkinan akan bertahan, yang menunjukkan bahwa "harga minyak akan naik lebih lanjut." Harga minyak juga telah didukung oleh kekhawatiran atas kekurangan batu bara dan gas di China, India, dan Eropa, yang mendorong peralihan bahan bakar ke solar dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik. Lebih lanjut, pemerintah India mencatat produksi minyak mentah penyulingan pada September naik tipis dari bulan sebelumnya. Kondisi itu terjadi lantaran kilang meningkatkan produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan. (cnn/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait