Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-2525-direstui-gubernur-saiful-rahman-pilih-fokus-tata-pendidikan-jatim
Umum
Direstui Gubernur, Saiful Rahman Pilih Fokus Tata Pendidikan Jatim
Portaltiga.com - Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rahman mengaku sudah memperoleh ijin dari Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) untuk ikut mendaftar sebagai Calon Gubernur (Cagub) ke Partai Demokrat. Namun, dia lebih memilih untuk fokus menata pendidikan di Jatim.
"Ini sebuah kehormatan bagi saya, namun saya masih mencintai dunia pendidikan. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih aktif, saya sebaiknya lebih fokus untuk menata pendidikan di provinsi ini," kata Saiful Rahman di Surabaya, Rabu (26/7).
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pakde Karwo yang berulang kali memberi kesempatan dan mendorong dirinya agar ikut mendaftarkan diri ke Demokrat. "Beberapa kali pertemuan dengan Pakde Karwo, saya selalu diminta ikut mendaftar di Partai Demokrat pada Pilkada Jatim 2018," ujarnya.
Menurutnya, Pakde Karwo sudah memberi amanat menjadi Kepala Dinas Pendidikan, tidak etis bila harus melepaskan amanat itu ditengah jalan. Apalagi, sejak SMA dan SMK diserahkan ke Provinsi banyak yang harus dibenahi.
"Sangat disayangkan bila pengelolaan ini harus mulai dari nol lagi, sementara sudah saya benahi dari berbagai sektor dan berjalan bagus," ujar mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini.
Keberhasilan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 100 persen, disusul Penerimaan Pendaftaran Siswa Didik baru (PPDB) Tahun 2017, sukses. Karena itu, keinginan Pakde Karwo agar saya ikut mendaftar, dengan berat hati belum bisa dipenuhi.
"Pendidikan ini harus dikelola dengan profesional. Bila saya ikut maju di Pilkada Jatim, muncul duplikasi kepentingan antara pendidikan dan politik. Saya tidak ingin hal itu terjadi pada pendidikan di Jatim. Sebab, pendidikan Jatim membutuhkan konsentrasi penuh," jelasnya.
Bila rakyat menghendaki maju, Saiful menyatakan dirinya adalah birokrat murni, ada Gubernur maka bila ada keinginan itu, maka harus mendapat restu dari pimpinan. Etika birokrasi, lanjutnya, tetap harus dijaga. "Saya tetap tawadu dan hormat dengan Pakde Karwo. Bila rakyat menghendaki saya, maka juga tidak lepas dari restu Pakde Karwo," tandasnya. (Bmw)
