Portaltiga.com - Pro kontra rencana pengeboran minyak yang yang dilakukan oleh Perusahaan minyak dan gas Lapindo Brantas, Inc, diharapkan lebih mementingkap segi aspek sosial.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, jadi atau tidaknya pengeboran ulang di lokasi yang berjarak 2.5 KM dari semburan lumpur Sidoarjo, merupakan persoalan besar. Dari sisi ekonomi, bisa memberikan kontribusi untuk negara, dalam hal kebutuhan energi yang saat ini memang dirasa kurang. Tetapi, dari sisi dampak sosial, masyarakat sekitar lumpur, masih mengalami trauma.
"Jadi di lokasi lumpur, itu banyak masyarakat yang mengalami truma. Tentu saja, rencana itu harus dikaji ulang. Saya berharap, aspek atau dampak sosialnya ke masyarakat itu perlu dipertimbangkan." ujar Syafullah yang akrab dipanggil Gus Ipul. (10/1).
Menurutnya, pemerintah propinsi tidak punya kewenangan untuk menolak atas aktivitas eksplorasi di kawasan tersebut. Semua perijinan menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Tetapi, jika terjadi dampak sosial, maka maka pemprov jatim yang bertanggung jawab terhadap warga nanti yang terdampak.
"Kami ini inginnya, tidak ada ketegangan. Suasana tetap harus kondusif." lanjutnya.
Gus ipul menambahkan, sebenarnya pemprov jatim sudah mengirim surat ke bupati setempat, agar rencana pengeboran ditunda lebih dulu. Sebab, rencana tersebut dipastikan akan menuai konflik.
Maka dari itu, gus ipul berharap, bahwa pihak Lapindo Brantas dan Masyarakat harus bertemu, termasuk dengan kementrian.
Jika memang tidak ada titik temu maka rencana pengeboran harus dihentikan dulu.
"Kami akan sampaikan ke Kementerian ESDM untuk bahan pertimbangan. Tetapi kalau kementrian menolak usulan kami, ya kami tidak punya wewenang" kata Gus Ipul. (jab)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-119-wagub-jatim-minta-pengeboran-lapindo-harus-mengedepankan-aspek-sosial