Survei Jeblok, Setnov Batal Lantik Pengurus DPD I Golkar Jatim

Portaltiga.com:Ada pemandangan menggelikan di acara pelantikan pengurus DPD Partai Golkar Jatim, Minggu (9/4) siang. Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto tiba-tiba batal melantik kepengurusan DPD Partai Golkar Jatim periode 2017-2021 tersebut. Padahal, Setnov-sapaan akrabnya dijadualkan melantik usai menghadiri Istighosah Kubro di stadion Delta, Sidoarjo Minggu pagi.   Ada apa?. Beredar informasi pembatalan pelantikan tersebut, karena Setnov kecewa dengan hasil survei Partai Golkar Jatim yang dilakukan oleh lembaga survei Indo Barometer. Dalam survei itu, Partai Golkar Jatim menempati urutan kelima.   Hasil survei tersebut, dibeberkan sendiri oleh Setnov dihadapan seluruh pengurus DPD I dan DPD II Partai Golkar se Jatim yang akan mengikuti acara Pelantikan Pengurus dan Rapat Kerja Daerah DPD Partai Golkar Jatim periode 2016-2021. "Posisi Golkar ada di urutan kelima dengan 3,5 persen," tandasnya. Dalam paparannya, Setnov menjelaskan peringkat pertama ditempati PKB (36,9 persen), kedua PDI Perjuangan (29,3), ketiga Gerindra (6,9 persen) dan keempat Partai Demokrat (5,4 persen). Selain survei partai ini, Indo Barometer juga mensurvei Calon Gubernur (Cagub) Jatim yang layak maju dalam Pilkada Jatim 2018. Hasilnya, menempatkan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di peringkat pertama dengan 41,8 persen, Walikota Surabaya Tri Rismaharini di urutan kedua dengan 39,8 persen dan di peringkat tiga Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa dengan 13,4 persen.   Informasi lain dari pembatalan melantik pengurus DPD Partai Jatim, karena Setnov menghendaki jabatan ketua harian dalam kepengurusan. Ini mengingat kesibukan ketua umum DPD Partai Golkar Jatim Nyono Suharli sebagai Bupati Jombang, sehingga tidak bisa full mengurus partai. Nyono sendiri mengakui adanya permintaan Setnov tersebut. "Memang ketua umum minta dimasukkan jabatan ketua harian. Tak masalah kalau memang diperlukan. Toh di DPP juga ada jabatan ketua harian untuk membantu tugas ketua umum," ujarnya. Tak hanya batal melantik pengurus DPD Partai Golkar Jatim, Setnov juga menolak menghadiri sesi jumpa pers. Padahal, pengurus DPD Partai Golkar Jatim sudah menjadualkan waktu dan tempat pertemuan dengan wartawan. Akhirnya, Nyono sendiri yang mewakili Setnov di acara jumpa pers. "Langkah apa yang akan dilakukan pengurus, ya minta wartawan untuk mendoakan agar Golkar bisa menjadi partai besar. Kita akan berusaha dan berdoa," ucapnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membesarkan Golkar adalah membantu pemerintah mensosialisasikan program Nawacita. "Misalkan, membantu warga mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang sedang sakit. Dari pendekatan ini, mereka akan mengerti kalau partai Golkar ikut membantu program pemerintah. Nah, ini kan sudah dapat dukungan," jelasnya. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru