Reses Hikmah Bafaqih, Muslimat NU Penasaran Gaji Direktur BPJS Kesehatan

Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim

Portaltiga.com - Anggota DPRD Jatim Hikmah Bafaqih saat jaring aspirasi masyarakat saat Reses I Tahun 2019 di aula MWCnNU Kedungkandang Malang, Rabu (27/11/2019). Ada pertanyaan menggelitik dalam kegiatan itu. "Berapa besaran gaji Direktur BPJS Kesehatan?" tanya Suharti Munir, warga Malang kepada Hikmah. Suharti yang juga pengurus Muslimat NU ini mengaku heran dengan tetangganya yang bekerja di BPJS Kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa belum lama ini telah membeli rumah beserta kendaraan roda empat. "Gajinya pegawai BPJS itu berapa sih bu? tetangga saya itu kan pegawai BPJS langsung punya rumah dan mobil, kok sebegitu cepatnya," lanjutnya. Apalagi, lanjut Suharti, akhir-akhir ini masih menjadi perbincangan hangat lantaran kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang mencapai seratus persen. Padahal, tidak semua warga itu bisa mampu membayarnya secara rutin setiap bulannya. "Jangan kita itu seolah-olah membayar terus-terusan," katanya sembari merasa geram. "Kenaikan itu (BPJS Kesehatan) apakah sudah di kroscek dengan rumah sakit kalau menghargai obat, alat dan pelayanannya. Apakah bisa dikatakan sebanding dengan apa yang kita bayarkan," tambahnya. Lontaran Suharti itupun langsung dijawab Hikmah Bafaqih. Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini mengatakan bahwa pihaknya besaran gaji Direktur BPJS Kesehatan melebihi gaji dari Presiden RI. "Kita kemarin rasan-rasan, gaji Direktur BPJS itu diatas Presiden. Itu sedang menjadi perbincangan," ungkap Hikmah. Padahal, kata dia, kinerja BPJS Kesehatan layaknya kasir. Bahkan, BPJS Kesehatan tidak pernah melakukan edukasi langsung ke masyarakat. "Kayak kasir, mereka tidak mengedukasi masyarakatnya, khususnya peserta BPJS. Anggaran edukasinya tidak ada, gajinya begitu besar," tambahnya. Hikmah pun mengungkapkan bahwa banyak mark up yang dilakukan. Seperti yang harusnya dilaporkan habis dua jarum dibilang 10 jarum dan infus juga demikian. "Banyak mark up, habis jarum 2 dibilang 10, atau infus habis dua dibilang 10. Tapi, kita tidak boleh putus asa, kita harus optimis menjadi warga indonesia yang baik," pungkas dia. (zaq/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru