Desak KPK Turun Selidiki Kerugian Negara, DPR RI Kecam Proyek Ferry Jarak Jauh

  Portaltiga.com: Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun menyelidiki adanya kerugian negara jika nantinya Menteri Perhubungan (Menhub) nekat memberikan subsidi bagi pengoperasian ferry jarak jauh Lembar-Surabaya. Alasannya, proyek ini menurut Bambang Haryo akan menyedot subsidi yang sangat besar. "Proyek ini akan dimulai tanggal 1 Desember mendatang dan Karena mahal Menhub menjanjikan subsidi untuk menghidupi lintasan itu. Padahal kalau dihitung baik untuk bisnis maupun wisata tak akan untung dan tetap akan merugi,"jelasnya,Senin (28/11). Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan ferry jarak jauh tentunya akan mematikan lintasan Padang Bai-Lembar yang dirintis oleh ASDP sejak 1980-an. Jika pelabuhannya tutup, kerugian ASDP akan tambah bengkak. "Bayangkan saja jika lintasan Padang Bai-Lembar ditutup tentunya sebanyak 33 kapal yang melayani lintasan itu juga akan menganggur karena pasarnya diambilalih ferry jarak jauh yang disubsidi.Pemerintah harusnya memikirkan dampaknya yaitu diperkirakan ada 3.000 orang akan kena dampak langsung, sekitar 2.000 kru kapal (60 kru per kapal) dan 1.000 kru pelabuhan,"sambungnya. Tak hanya itu, sambung Bambang juga akan mematikan masyarakat yang selama ini wilayahnya dilintasi truk dan mencari nafkah di pelabuhan, seperti pedagang, rumah makan, jasa angkutan, dan sebagainya. Bahkan, Bambang Haryo mengingatkan agar Menhub dan ASDP tidak memanfaatkan proyek ferry jarak jauh untuk menyelamatkan ASDP yang merugi di lintasan Merak-Bakauheni karena lima kapalnya tidak bisa beroperasi optimal. Menurut pria yang terpilih dari Dapil 1 Surabaya dan Sidoarjo ini menuding kalau masalah ASDP di Merak-Bakauheni akibat kegagalannya sendiri menyelesaikan dermaga 6 dan 7 pada tahun ini, selain kesalahan Kemenhub mengobral izin di lintasan itu. " ASDP itu sudah disuntik penyertaan modal negara Rp1 triliun tahun lalu untuk segera merampungkan dermaga kembar tersebut. Tapi sampai sekarang belum selesai,"kecamnya.(firman)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru