Baca Juga : KPU Surabaya Akan Gelar Debat Publik Pilwali Surabaya 2024, Tayang di Dua Televisi
Portaltiga.com - KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans berang. Dirinya merasa disalahkan terkait keputusan Partai Nasdem terkait Pilwali Surabaya. Meski demikian, pihaknya menghargai keputusan partai dalam menjatuhkan rekom. Oleh karena itu Ia berharap partai juga harus menghargai calon yang mendaftar melalui Nasdem. "Tidak usah mencari alasan terkesan kesalahan ada di peserta konvensi. Kalau misal nendang tidak nendang, saya sekarang sudah megang survei," tegasnya. Gus Hans bahkan berani buka-bukaan soal survei internal dari lembaga survei kredibel yang telah ia tunjuk. "Saya sudah melakukan survei pribadi. Silahkan saya menghargai keputusan partai untuk itu sehingga tidak usah mencari alasan seakan-akan menyalahkan kesalahan ditimpakan kepada peserta konvensi," jelasnya. Lebih lanjut, Gus Hans akan menghormati keputusan partai. "Untuk itu Nasdem juga harus menghargai pendaftar. Sehingga tolong pihak partai tidak usah menyalahkan saya toh saya juga menghargai keputusan partai," ulangnya. Terkait anggapan kurangnya sosialisasi untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas, Gus Hans punya pendapat sendiri. "Saya tantang dia pakai survei mana. Saya akan buka hasil surveinya lebih tinggi mana dari yang Ia rekom dengan survei saya," tegasnya. Di sisi lain, Sekretaris Bappilukada DPD Partai Nasdem Surabaya, Srihono Yularko, menyebut jika 3 nama yang sebelumnya menjadi jagoan Nasdem Surabaya masih belum cukup signifikan. Ketiga nama itu diantaranya adalah Kader Partai NasDem Vincensius Awey, Ketua DPC Peradi Surabaya Haryanto, dan Wakil Ketua DPD I Golkar Jatim Gus Hans. "Kalau menurut saya belum 'nendang', belum memuaskan," tegas Srihono. Menurut Srihono, DPP punya survei tersendiri dalam mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas bakal calon yang akan diusung. Termasuk tiga nama hasil penjaringan yang diusulkan. "Kami tidak mendapatkan itu. Saya sudah memberikan saran kepada para calon sebagaimana instruksi partai, agar mereka melakukan survei pribadi ya tapi tidak dilakukan," sambungnya. (tea/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.