25 Anggota FPKB 2019-2024 Jalani Baiat di PWNU

Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim

Portaltiga.com - Seluruh anggota Fraksi PKB Jatim 2019-2024 yang berjumlah 25 orang langsung dibaiat oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Selasa (3/9/2019). Ini dilakukan karena PKB merupakan wadah aspirasi warga NU, Menurut Anik Maslachah, anggota Fraksi PKB 2019-2024, sowan kepada PWNU adalah suatu keharusan. Pasalnya, PKB lahir juga karena dibidani NU. "Ini sebuah keharusan sebagai partai yang lahirnya dibidani oleh NU. Sebelum kami para anggota FPKB melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai anggota legislatif untuk taaruf guna memohon doa restu dan sekaligus dibaiat," kata Anik, Rabu (4/9/2019). "Agar kita melaksanakan amanah dengan baik sesuai kaidah Islam aslussunnah waljamaah, patuh manut kiai serta siap mengawal kepentingan NU, kepentingan umat Islam dan kepentingan bangsa/negara," imbuhnya. Masih menurut Anik, jabatan bagi anggota PKB adalah wasilah untuk bisa berbuat dan bermanfaat bagi umat. Hal ini sesuai dengan platform PKB hasil keputusan muktamar beberapa hari lalu di Bali yaitu "melayani ibu pertiwi". "Karenanya selain sumpah jabatan oleh negara, baiat oleh kiai amat penting sebagai penguat bathin untuk menjadi pelayan umat," tegas dia. Rombongan langsung dipimpin oleh Ketua DPW PKB Halim Iskandar, didampingi ketua Dewan Syuro PKB KH.Mukhsin Ghozali. Kunjungan ini langsung diterima oleh Ketua Tanfidza PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar didampingi Sekretaris PWNU Prof Muzakki, Wakil Rois Syuriah KH Abdul Matin DJawahir yang sekaligus memimpin baiat serta puluhan para kiai pengurus NU jatim. KH Marzuki menyambut baik kehadiran seluruh anggota FPKB Jatim. "PKB ini anak dari NU yang paling sholeh. Baiat tidak hanya dilakukan untuk legislatif PKB di provinsi saja, namun sebelumnya juga dilakukan untuk seluruh FPKB kabupaten/kota sejatim dan akan dilanjutkan dengan PKPNU (Pelatihan Kader Penggerak NU)," katanya saat sambutan. Selain itu, KH Marzuki berpesan agar seluruh kader PKB di legislatif diperintah ataupun tidak tetap berkomitmen apapun yang menjadi kepentingan NU, meminta kader PKB untuk tidak molimo istilah Jawa (madon, mabuk, main, maling, madat), bila ada akan di-PAW. (abd/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru