Baca Juga : Menikmati Keliling Jakarta dengan Mobil Listrik Honda
Portaltiga.com - Sebanyak delapan siswa SMK Maarif NU 1 Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuat terobosan dengan menciptakan prototipe atau purwarupa mobil listrik tenaga surya. Mobil yang diberi nama Molisma, akronim dari Mobil Listrik Maarif ini dapat melaju hingga 25 kilometer dengan kecepatan antara 30-40 kilometer/jam. Seperti mobil listrik pada umumnya, mobil karya siswa SMK ini nyaris tak mengeluarkan suara ketika berjalan. Pada bagian atap dilengkapi dengan panel surya. Panel tersebut digunakan untuk mengisi daya baterai. Dalam tahap awal, pengisian daya menggunakan panel surya memerlukan waktu hingga tujuh jam Ketua Jurusan Teknik Otomotif SMK Ma'arif NU 1 Sumpiuh Edi Purwanto mengatakan, total biaya untuk pembuatan mobil listrik tersebut sekitar Rp 35 juta. Biaya itu digunakan untuk rancang bangun mobil dan komponen elektronik. "Pembuatan mobil listrik ini memerlukan waktu sekitar empat bulan. Pengerjaan dilakukan setelah jam pelajaran, setiap hari rata-rata tiga jam, sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk menyelesaikannya," kata Edi, Senin (2/9/2019), seperti dikutip dari kompas.com. Ahmad Ngubaidillah (19) siswa kelas XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan mengatakan, kendaraan yang diciptakan diharapkan dapat mengurangi dampak polusi disebabkan penggunaan bahan bakar minyak. "Ide awal ini dari guru agar siswa berinovasi. Kita dipandu oleh dua orang instruktur dan tiga orang toolman. Banyak kendala yang dihadapi dalam pembuatan mobil listrik ini, karena ini baru pertama kali. Kita membuat dari nol, mulai dari desain," ujar Ahmad. Ahmad mengatakan, sumber tenaga mobil listrik tersebut menggunakan dinamo berkapasitas 3.000 watt dan CVT sebagai penggerak roda. Mobil juga dilengkapi dengan pilihan tiga percepatan dan mundur. Kepala SMK Maarif NU 1 Sumpiuh Sugiharto mengatakan, inovasi ini untuk menjawab tantangan zaman, khususnya bagi para siswa. Pembuatan mobil sekaligus untuk mendukung kampanye ramah lingkungan. "Ini untuk mengurangi polusi akibat gas buang. Ini merupakan program dunia, Presiden kita juga sudah mengarah ke sana. Untuk itu kami mencoba menciptakan kendaraan listrik ini," kata Sugiharto. Untuk tahap awal, kata Sugiharto, mobil listrik akan digunakan untuk keperluan internal di sekolah. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depan akan diproduksi massal apabila telah memenuhi spesifikasi standar yang ditentukan. (kompas/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.