Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim
Portaltiga.com - DPRD Jatim menyambut baik rencana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah Madura. Hal ini diungkapkan anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Aliyadi. Menurut dia, kebijakan menjadikan Madura sebagai KEK, diyakini akan meningkatkan perekonomian warga yang selama ini tertinggal dari wilayah lain di Jatim. "Saya sambut baik adan apresiasi sekali atas gagasan gubernur kaitannya dengan kawasan ekonomi. Kita akui Madura tertinggal sampai hari ini," kata Aliyadi, Jumat(31/5/2019). Dia menjelaskan, Pemprov Jatim harus bersinergi dengan kepala daerah serempat dan para ulama untuk menyulap Madura menjadi kawasan ekonomi khusus. Pasalnya, selama ini, peran ulama sangat berpengaruh di provinsi penghasil garam tersebut. "Saya kira harus melibatkan beberapa kepala daerah dari Madura melibakan tokoh kiai penting kaitannya dengan kultur madura berbeda," tambahnya. Menurut Aliyadi, banyak potensi ekonomi yang masih belum tergarap maksimal di Madura. Salah satunya adalah garam rakyat yang dikelola petani di sepanjang pesisir Madura. Disamping itu, Madura juga punya tempat-tempat wisata yang menarik, tetapi sampai saat ini belum digarap maksimal. Kebijakan menjadikan Madura KEK, harus bisa menggarap sektor tersebut dan mendatangkan keuntungan bagi warga sekitar. "Terutama garam di kabupaten Sampang, Sumenep kualitasnya luar biasa harus dirong pemerintah yang melibatkan kepala daerah. Salah satunya selebihnya banyak potensi lain angkat perekonomian di Madura misalnya pariwsita kurang terawat dan terurus tidak begitu tertarik," pungkasnya. Seperti diketahui, Gubernur Jawa Timur akan menjadikan wilayah Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) syariah. Pemprov Jatim sudah menyiapkan lahan untuk mewujudkan programnya itu. "Kami sudah komunikasikan ini dengan Menko Perekonomian. Kami berharap Islamic Science Park bakal menjadi bagian dari KEK Syariah. Kalau jadi, KEK Syariah ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia," ujar Khofifah, saat jumpa pers terkait pencapaian 99 Hari Kerja Khofifah Emil di Grahadi, Rabu (30/5/2019) dini hari. Total luas lahan yang dibutuhkan untuk KEK Syariah ini adalah sekitar 101 hektar. Sedangkan saat ini Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) saat ini sudah memiliki lahan seluas 40 hektare. Khofifah menyebut untuk mempercepat realisasi rencana ini, wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyebut sudah bertemu dengan Deputi Menteri khusus KEK. (ars/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.