Baca Juga : Pemkot Surabaya dan UPN Veteran Sinergi Bantu Sertifikat Halal
Portaltiga.com - DPRD Kota Surabaya mengkritisi proses seleksi dirut PD Pasar Surya oleh pemkot Surabaya yang tak kunjung terisi. Dewan Surabaya menilai pemkot tidak serius dalam menyelesaikan proses seleksi hingga tahap akhir. Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Vinsensius Awey menjelaskan, dengan tak terisinya Dirut PD Pasar Surya setelah berkali-kali dilakukan proses seleksi dinilai Awey sebagai pemborosan dana APBD. "Saya lihat ketidakseriusan Pemkot Surabaya dalam menangani PD Pasar, khususnya saya lihat anggaran untuk proses seleksi dirut itu juga tidak kecil, dan berkali-kali nyeleksi, tapi kenyataannya juga ketika tidak sesuai dengan selera ibu walikota maka hasil seleksi itu juga tidak menjadi pilihan," jelasnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (24/4/2019). Awey juga menilai dengan tak terisinya posisi dirut semakin menyebabkan pasar-pasar mengalami kondisi yang semakin tidak layak untuk berdagang, bahkan cenderung membahayakan. Awey mencontohkan kondisi Pasar Tunjungan. Kondisi Pasar Tunjungan saat ini telah sepi dari aktivitas perdagangan. Selain itu, atap bangunan telah banyak yang runtuh karena usia. "Maka kita bisa meligat kondisi fisik yang ada sudah tidak layak dan cenderung membahayakan para pedagang," tuturnya. Awey sebenarnya mengapresiasi proses seleksi yang dilakukan pemkot Surabaya dengan proses yang terbuka. Namun, ketika setelah dilakukan proses secara terbuka, Awey lantas mempertanyakan bagaimana kriteria yang cocok untuk mengisi jabatan dirut PD Pasar. Diketahui, Pemkot Surabaya setidaknya telah 3 kali melakukan proses seleksi. Sekali seleksi perekrutan dianggarkan Rp 320 Juta. Hingga hari ini, posisi dirut diisi oleh Plt "Dan sampai hari ini berganti-ganti pimpinan, itu juga jadi kendala, jadi sekarang itu maunya pemkot itu seperti apa," pungkasnya. (tea/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.