Baca Juga : Balai Bahasa Jatim Selenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 untuk Lestarikan Bahasa Daerah
Portaltiga.com - Bimtek Komunitas Baca Pelatihan Menulis bagi Komunitas di Kabupaten Ngawi yang digelar oleh Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) di Aula Rumah Makan Hj Maimun, Ngawi pada 12-14 Februari 2019 telah memasuki hari ketiga. Materi yang disampaikan pada hari terakhir ini membahas masalah penulisan prosa dan jurnalistik. Mashuri, pembicara penulisan prosa dalam bimtek kali ini menjelaskan, pentingnya melestarikan dan meregenerasi para generasi muda di Kabupaten Ngawi dalam penulisan kreatif. Mengigat Ngawi adalah salah satu daerah di Jatim yang memiliki sastrawan yang berkelas nasional. "Ngawi itu tempat lahirnya para penulis, makanya perlu ditumbuhkan bibit-bibit baru, karena soal regenerasi itu kan soal riskan dalam dunia kepenulisan, padahal kepenulisan dari Ngawi itu kan luar biasa baik di tingkat nasional maupun regional Jatim," jelas Mashuri yang juga merupakan peneliti BBJT ini di sela acara, Kamis (14/2/2019). Oleh karenanya, Mashuri memberikan bimbingan secara langsung kepada puluhan generasi milenial yang ada di Ngawi agar memiliki semangat dan keinginan untuk menulis. Selain itu, ia juga menyampaikan bagaimana cara menulis yang baik. Menurut Mashuri, di zaman sekarang persoalan menulis menjadi hal yang penting mengingat menulis dapat dijadikan sebagai sarana ekspresi yang positif. "saya tadi menerangkan tentang pentigraf (cerpen tiga paragraf) dan saya arahkan ke kearifan lokal, tapi yang paling penting adalah para peserta memiliki keinginan untuk menulis, karena kalau jaman sekarang tidak menulis kan eman, selain itu juga sebagai sarana ekspresi," jelas pria yang telah dikenal sebagai sastrawan nasional ini. Ia juga melihat generasi milenial di Ngawi sebenarnya telah memiliki potensi dalam penulsan kreatif. Hanya tinggal diarahkan dan diberi bimbingan serta pengetahuan tentang menulis, generasi milenial di Ngawi akan dapat meneruskan tradisi kepenulisan di Ngawi. "Saya melihat teman-teman ini memiliki potensi, dan saya cuma merangsang bagaimana potensi itu nanti dapat muncul," pungkas Mashuri. Zaki Zubaidi yang didapuk sebagai pemateri penulisan jurnalistik menjelaskan, bahwa jurnalistik menjadi hal yang penting untuk diajarkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena menurutnya, dengan berfikir sebagai jurnalis akan mampu membuat setiap orang berpikiran 'out of the box'. [caption id="attachment_30623" align="alignnone" width="300"] Pemred Portaltiga.com, Zaki Zubaidi saat menyampaikan materi tentang jurnalistik di acara bimtek BBJT, Ngawi, Kamis (14/2/2019).[/caption] "Dengan berfikir seperti jurnalis kita akan dituntut untuk berpikir diluar kebiasaan kita, hal ini dapat menimbulkan kepekaan terhadap apapun yang ada di sekitar kita," jelas Zaki yang juga menjadi Pimpinan Redaksi Portaltiga.com ini. Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa dengan belajar ilmu jurnalistik, para peserta diharapkan dapat mampu mengetahui dan menangkal berita hoax yang marak terjadi di tahun politik seperti sekarang. "Kita tahu, sekarang tahun politik, di tahun ini banyak berita hoax bertebaran, dengan mengetahui jurnalistik itu seperti apa, diharapkan para peserta dapat memilah mana berita yang baik, mana yang kurang dapat dipercaya kebenarannya," urai Zaki. Sementara itu, Ketua Panitia Bimtek BBJT Kabupaten Ngawi, Balok Safarudin menjelaskan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran literasi di kalangan remaja dan sesuai dengan program pemerintah soal gerakan literasi nasional. "Pertama, kami ingin agar gerakan ini menjadi salah satu gerakan untuk membangkitkan semangat kreatif para anak muda, selain itu juga untuk mensukseskan program pemerintah soal literasi," tuturnya. (tea/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.