Portaltiga.com - Taman bermain yang berada di Jalan Wonosari Kecamatan Semampir, Surabaya mendapat kritikan dari masyarakat. Pasalnya, taman bermain yang menyediakan ayunan dan perosotan ini dinilai kurang ramah anak.
Taman bermain yang telah berdiri sejak sekitar lima bulan yang lalu ini telah memakan korban luka dari anak-anak karena tanpa disertai fasilitas keamanan untuk anak-anak di kawasan Wonokusumo dan Semampir.
Seperti misalnya ayunan, alat bermain itu menghadap langsung ke sungai, sehingga jika anak bermain terlalu kencang bisa masuk ke sungai.
Selain itu, taman bermain ini berada di depan jalanan Wonosari yang padat. Anak-anak yang memanfaatkan mainan itu untuk bermain saat siang dan sore hari pun pernah ada yang menjadi korban terserempet sepeda motor dan angkot yang melintas.
"Anak saya ini pernah jadi korban, dua kali, sampai giginya tanggal, main ayunan lalu terserempet. Nggak ada pengamannya taman bermain ini," kata Dwi Ratnasari, warga RT 8 RW 13 Keluragan Ujung Kecamatan Semampir.
Anaknya, Silva Kustina (5) memang suka ikut ibunya berjualan di sekitar Jalan Wonosari dan bermain di taman itu.
Ia berharap taman bermain ini dibenahi dan dibuat lebih ramah anak. Misalnya dibuat pagar pembatas dengan jalan raya dan diberi pasir atau rumput.
Hal senada juga disampaikan warga yang lain yaitu Fauzi.
Warga Semampir ini menyebut niat Pemkot memberikan alternatif hiburan sudah baik.
Tapi menurtnya harus dipikirkan keamanan dan kenyamanan anak, bukan hanya soal penyediaan fasilitas agar sekedar ada.
"Yang baiknya harus diberikan pembatas. Ini ayunan ada yang berhadapan langsung dengan sungai. Bahaya sekali," ucap Fauzi.
Baca Juga : Pemkot Surabaya dan UPN Veteran Sinergi Bantu Sertifikat Halal
Warga sempat mengadukan ini kelurahan dan kecamatan namun masih belum ada tindak lanjut.
Warga Kecamatan Semampir curhat ke anggota dewa Camelia Habibab soal taman di bantaran sungai Wonosari yang dinilai membahayakan anak-anak, Rabu (14/11/2018).
Warga juga sudah mengadukan ke dewan saat reses berharap agar ada tindak lanjut.
Warga mengajak anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Camelia Habibah untuk meninjau lokasi taman yang dinilai tak ramah anak tersebut.
Saat di lokasi, Habibah mengaku taman ini memang berbahaya dan butuh tambahan dan pembenahan.
Baca Juga : Komisi A DPRD Surabaya Soroti Maraknya Tawuran, Koordinasi Dengan Bakesbangpol
Politisi PKB ini menyebut Pemkot tidak boleh hanya memikirkan estetika dan mengesampingkan masalah keamanan anak-anak.
"Tentu saya menyayangkan langkah Pemkot. Seharusnya pembangunan taman ini dibarengi dengan pengamananan standar. Ini taman berbatasan dengan jalan, lalu juga menghadap sungai, sangat tidak layak," kata Habibah.
Ia menyebut lokasi taman bermain dengan sungai tidak masalah tapi harus disertai dengan pengamanan yang sesuai.
Habibah meminta Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau untuk segera menambah pagar di tepi jalan dan sungai agar menghilangkan risiko anak jatuh dan terserempet kendaraan lalu lintas yang padat.
"Saya minta ini juga beri pepohonan yang rindang. Jangan hanya membangun, tapi aspek keamanan dan kenyamanan dikesampingkan," kata Habibah.
Sebagai wakil rakyat ia akan mengkomunikasikan hal ini pada OPD terkait agar segera dilakukan tindak lanjut. (tea/tea)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.