Baca Juga : PT Pelni Jayapura Siapkan 9 Kapal Untuk Angkut Pemudik Papua-Jawa
Portaltiga.com - Bagi kebanyakan orang yang telah membaca atau memonton film 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck' mungkin sudah tak asing lagi dengan nama kapal legendaris ini. Namun, kebanyakan dari kita tak pernah tahu jika terdapat monumen yang mengabadikan tragedi yang menimbukkan 4 korban jiwa dan 49 orang tak pernah ditemukan jasadnya. Menurut Direktur Eksekutif Komunitas Timur Lawu, Akhmad Ryan Pratama, monumen yang terletak di kantor pelabuhan Brondong, Lamongan ini sengaja dibangun untuk memperingati tenggelamnya kapal uap milik belanda. "Kapal Van Der Wijck ini adalah kapal uap milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KMP) yang merupakan cikal bakal PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia)," jelasnya saat ditemui Portaltiga.com di Monumen Van Der Wijck, Sabtu (25/8/2018). Ryan juga menyebutkan, Nama Van Der Wijck sendiri berasal dari nama seorang gubernur Jenderal Hindia Belanda yang diangkat Ratu Emma van Waldeck-Pymont pada 15 Juni 1893. "Ia mulai memerintah sejak 17 Oktober 1893-3 Oktober 1899, nama panjangnya Carel Hwrman Aart van der Wijk," jelasnya. Kapal Van Der Wijck sendiri tenggelam dalam pelayaran terakhirnya menuju ke Semarang. "Berangkat dari Bali menuju Semarang dan singgah dulu ke Surabaya. Kapal Tenggelam di Perairan Lamongan tepatnya 12 mil dari pantaj Grondong pada 20 Oktober 1936," ujarnya. (tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.