Baca Juga : HUT SPSI ke-51, Khofifah Ajak Buruh Jaga Stabilitas Iklim Investasi Jatim
Portaltiga.com - Ratusan buruh Jawa Timur yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Selasa (31/7/2018), melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi. Aksi demonstrasi kali ini untuk menagih janji Gubernur Jawa Timur di hadapan puluhan ribu buruh pada saat memperingati hari buruh internasional (May Day) 1 Mei 2018 lalu. Pada saat itu Gubernur Soekarwo berjanji akan menghilangkan disparitas upah di Jawa Timur. Disparitas upah yang berdampak terhadap kesenjangan sosial di Jawa Timur yang semakin tinggi ini diakibatkan karena kebijakan pengupahan Pemerintah Pusat yang keliru berupa Peraturan Pemerintah (PP) No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Dengan adanya PP 78 Tahun 2015 ini penetapan besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) didasarkan menggunakan rumus pertembuhan ekonomi nasional ditambah inflasi nasional berupa persentase. Persentase inilah yang digunakan untuk menetapkan kenaikan UMK kab/kota di seluruh Indonesia. Karena kenakan didasarkan oleh persentase yang sama untuk kab/kota di seluruh Indonesia, maka setiap tahun disparitas upah minimum kab/kota akan semakin tinggi. Selain persoalan disparitas UMK yang berdampak terhadap kesenjangan sosial di Jawa Timur, persoalan lain yang tidak kalah penting adalah pengutan dan perbaikan pelaksanaan Jaminan Sosial di Jawa Timur. Pelaksanaan Perda Jawa Timur No. 8 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, penertiban sistem hubungan kerja kontrak (PKWT) dan outsourcing, pembentukan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) di Jawa Timur. Untuk merumuskan solusi dari persoalan-persolan tersebut, Gubernur Soekarwo membentuk "Tim 12 yang terdiri dari gabungan serikat pekerja/serikat buruh di Jawa Timur. Tim 12 telah selesai melaksanakan tugas yang diberikan Gubernur dan telah mengeluarkan rekomendasi "Aksi demonstrasi ini untuk mengawal dan memastikan agar rekomendasi Tim 12 benar-benar diimplementasikan oleh Gubernur Soekarwo. Selain itu juga dalam kesempatan kali ini, kami FSPMI Jawa Timur ingin menunjukkan bahwa perjuangan peningkatan kesejahteraan buruh dan rakyat pada saat May Day lalu tidak berhenti pada serimonial potong tumpeng oleh Pakde Karwo," ujar Jazuli Sekretaris DPW FSPMI Jatim. (fey/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.