Khofifah: Lindungi Perempuan Perkerja, Tulang Pungung Keluarga

Baca Juga : Risma Disambut Meriah di Pasar Gorang Gareng Magetan, Dorong Kemandirian Perajin Batik

Portaltiga.com - Ribuan buruh di pabrik rokok Sampoerna Rungkut menyambut antusias kedatangan calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (13/4/2018) siang. Tak kurang, sebanyak 6.500 pekerja perempuan di industri hasil tembakau ini berebut foto dengan Khofifah. Mereka adalah para pekerja perempuan yang mayoritas adalah tulang punggung keluarga. Usai berdialog dengan jajaran manajer PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Khofifah mendapatkn informasi bahwa selama dua tahun ini ada penurunan konsumsi untuk rokok kretek atau sigaret kretek tangan (SKT) sebesar dua persen. "Ada penurunan SKT ke sigaret kretek mesin (SKM). Padahal SKT ini adalah produksi rokok yang padat karya sedangkan SKT adalah padat modal, ada pesan bahwa saat ini SKT dinilai old fashion dan beralih ke SKM," kata Khofifah. Menurut wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini industri padat karya tetap harus mendapatkan perlindungan. Sebab untuk industri ini hampir 100 persen menyerap tenaga kerja wanita, dan mayoritas adalah tulang punggung keluarga. Jika ada penurunan konsumsi dan produksi SKT, maka dikhawatirkan tren yang menurun tersebut bisa mengakibatkan penurunan suplai industri yang menampung tenaga kerja wanita. "Yang padat karya tetap harus terproteksi supaya tidak beralih ke SKM. Nah ini yang punya tugas adalah owner. Supaya owner bisa menjaga dengan berbagai macam promosi, supaya industri padat karya bisa terus terjaga," lanjut Khofifah. Sebab menurut wanita yang juga Ketua PP Muslimat NU ini, angka pengangguran Jawa Timur masih tinggi, masih 800 ribu lebih. Dan penyumbang rekruitmen pegawai di hulu-hilir sebesar 2,6 juta tenaga kerja wanita adalah di bidang tembakai dan hasil tembakau. "Yang saya ingin fokus adalah padat karyanya. Dari pabrik rokok SKT pekerjanya adalah usia 15 tahun ke atas. Mereka adalah tulang punggung ekonomi keluarga. Sehingga kami ingin ini menjadi kesatuan kebijakan bagaimana melindungi tenaga kerja," kata Khofifah. Namun dirinya tetap menegaskan bahwa yang boleh merokok adalah yang dewasa. Anak-anak tidak dibolehkan merokok. Kebijakan Khofifah yanh ingin melindungi industri padat karya ini didukung oleh Manager Fiskal Affair PT HM Sampoerna, Yovan Sudarman. Ia menyebut secara nasional perusahaan yng memiliki 65.000 tenaga kerja ini, industri padat karya harus dilindungi. Sebab besar tenaga kerja yang diserap untuk menyuplai permintaan rokok kretek di Indonesia. "Sumbangan pajak bea cukai kita mencapai Rp 63 trilliun. Kami berharao cukai tidak dinaikkan drastis atau siginifikan, bukannya kami menentang kenaikan bea cukai, tapi harus dilihat apakah iklium industei sedang berkembang atau tidak, paling tidak dipertimbangkan parameter inflasi supaya bisa pulih kembali," kata Yovan. Selain Yovan, kedatangan Khofifah juga disambut oleh Markus Horsea, Head of Manufacturing PT HM Sampoerna. (tim/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru