Baca Juga : Pilkada Jatim 2024 Dikepoin 36 Negara
Portaltiga.com - Berhasil mengembangkan konsep yang disebut sebagai Science Techno Park ( STP) sebagai salah satu program unggulan pertanian untuk anak muda di Trenggalek, calon wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ingin berbagi pengalaman dengan petani di Magetan. Saat berkunjung ke sejumlah sentra pertanian dan wisata di daerah ini, Emil menyebut asal muasal munculnya program yang kini dijalankan oleh the dream team itu karena sebuah keprihatinan. Dia melihat dan merasakan betul dunia pertanian kian dijauhi anak muda. Keprihatinan akan dunia pertanian bakal suram yang berkecamuk di pikirannya itu pun sampai berbuah menjadi disertasi. Kebetulan disertasi saya di Jepang fokus mengenai minat generasi muda ke pertanian itu sangat kecil. Ini mengakibatkan rule urban migration, atau migrasi desa ke metropolitan yang menjadi sangat besar, papar Emil, Kamis (1/3/2018). Setelah muncul gagasan dan lahirnya STP yang merupakan inovasi mencari dan menghasilkan nilai lebih dari tiap komoditas pertanian , lalu dibutuhkan sebuah tim yang disebut the dream team tersebut. Tim ini pun dipercaya dengan pola kolaborasi antara anak-anak sekolah kejuruan, mahasiswa D3 dan S1 . Penggabungan anak SMK dan mahasiswa agar ada kolaborasi skil dan ilmu. Karena, siswa SMK belum bisa langsung bisa diharapkan mandiri tanpa sokongan ilmu tertentu yang dikuasi mahasiswa D3 dan S1. Dream team ini dibina di bawah science techno park untuk menghasilkan produk unggulan, inovasi berbasis komoditi setempat. Inilah yang kita dorong untuk generasi millennial agar mereka melihat pertanian sebagai hal yang menjanjikan, tandas pria yang sempat diundang Rumah Perubahan besutan Renaldi Kasali untuk menjelaskan banyak hal tentang kepemimpinan milenial inovatif itu. Ada sekitar 5 sampai 10 anak SMK digabungkan dengan 2 sampai 5 anak S1 atau D3. Dream team ini dibina di bawah science techno park untuk menghasilkan produk unggulan, inovasi berbasis komoditi setempat. Di Trenggalek sendiri Emil mengembangkan 'Science Techno Park' untuk essential oil atau minyak atsiri. Minyak Atsiri ini dihasilkan dari jahe, cengkeh, serai wangi . Bedanya diproses dengan teknologi lebih tinggi. Jika dulu dengan tungku dibakar kini bisa pakai ketel uap. Inilah yang kemudian menciptakan teknologi yang lebih tinggi maka kita sebut ini sebagai petani profesional, imbuh suami Arumi Bachsin itu. Petani profesional yang dimaksud itu lanjut Emil diantaranya petani yang punya spesialisasi. Misalnya mendalami bidang penanganan hama dan alat alat untuk menanam dan transplanter. Jadi banyak sekali program program untuk milennial masuk dalam sektor pertanian khususnya di Kabupaten Magetan. Kita pikir memang harus ada Science Techno Park yang fokus pada sektor herbal di kawasan Gunung Lawu, tandas pria yang sudah menjadi konsultan di Bank Dunia di usianya yang masih 17 tahun tersebut. (tim/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.