La Nyalla Kembali Puncaki Survei Terbaru LKPI

Baca Juga : Ribuan Buruh Pabrik Rokok Grendel Antusias Sambut Kedatangan Cagub Risma

Portaltiga.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang diprediksi akan diwarnai pertarungan antara empat kandidat, yaitu Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Mensos Khofifah Indar Parawansa, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Arifin Nur Cahyono mengatakan, empat nama itu mendominasi karena memang keempat tokoh tersebut selama ini sudah dikenal eksis di publik. "Jadi keliru kalau bilang Pilgub Jatim cuma diwarnai dua sosok, Gus Ipul dan Khofifah saja. Realitas politik di lapangan menunjukkan kondisi berbeda, karena nama Risma dan La Nyalla terus menguat. Saya mencermati, intensitas Pak La Nyalla yang turun ke lapangan yang sangat tinggi membuat tingkat pengenalannya terus melejit," ujar Arifin, Kamis (14/9/2017). Selain itu, dalam temuan LKPI, ada nama-nama lain yang terus muncul, meski belum sekuat empat tokoh tersebut. Di antaranya adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Kepala Inspektorat Jatim Nurwiyatno, dan Waketum Partai Demokrat Nurhayati Assegaf. Masih dari hasil survei LKPI, Khofifah mempunyai tingkat popularitas tertinggi dengan angka 78,3 persen, lalu ditempel La Nyalla sebesar 78,1 persen, Risma 77,6 persen, dan Gus Ipul 77,4 persen. Nama-nama lain menyusul seperti Anas 63,7 persen, Budi Sulistyono 61,3 persen, dan Nurwiyatno 58,2 persen. Adapun dari tingkat akseptabilitas atau penerimaan masyarakat terhadap tokoh yang dianggap pantas memimpin Jatim, nama La Nyalla menyodok di angka 79,8 persen, disusul Risma 78,4 persen, Khofifah 77,8 persen, dan Gus Ipul 76,3 persen. "Tingkat akseptabilitas ini relevan dengan keinginan masyarakat terhadap sosok gubernur ke depan, yaitu mampu mengatasi permasalahan ekonomi sebanyak 64,1 persen. Pak La Nyalla kan pengusaha, sehingga rakyat berharap dia bisa menjadi solusi dari permasalahan ekonomi yang terus menghimpit saat ini," papar Arifin. Adapun untuk tingkat elektabilitas atau keterpilihan, La Nyalla berada di posisi tertinggi sebesar 23,1 persen, ditempel Risma 19,2 persen, Khofifah 18,3 persen, lalu keempat ada nama Gus Ipul sebesar 13,1 persen. "Di lapangan saya menemukan fakta bahwa rakyat menginginkan perubahan, karena Gus Ipul sebagai representasi petahana dinilai tidak bisa mewujudkan kesejahteraan rakyat. Itulah mengapa nama-nama non-Gus Ipul terus menguat," ujarnya. Survei digelar pada 25 Agustus sampai 5 September 2017 dengan mengunakan sampel sebanyak 1.769 responden yang ditarik dengan metode multistage random sampling didasarkan pada populasi daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur saat Pilpres 2014. Responden diwawancarai secara tatap muka dengan toleransi kesalahan survei ini sebesar kurang lebih 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru