Portaltiga.com - Ada yang menarik perhatian saat Muhammad Fawait mendaftar bakal calon bupati (Bacabup) di DPC PDI Perjuangan Jember beberapa waktu lalu. Apa itu?
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim itu memakai sepatu warna hitam putih. Sama persis dengan sepatu yang pernah dipakai wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Ya, terlihat Gus Fawait memakai sepatu produk lokal Aerostreet. Harga sepatu made in Klaten ini memang bikin geleng kepala, amit-amit murahnya. Terpantau di salah satu e-commerce harganya hanya Rp169 ribuan.
"Benar. Itu sepatu sama dengan yang dipakai Mas Gibran. Harganya Rp169 ribu," jawab Gus Fawait saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Gus Fawait mengaku memang lebih suka memakai produk lokal. Baginya, produk dalam negeri tak kalah bagus dengan luar negeri. Selain itu, juga sebagai salah satu bentuk kecintaan pada bangsa dan sebagai support karya anak muda.
"Kopyah (peci) saya ini produk lokal Jember harganya Rp75 ribu. Kalau kemeja pesan ke penjahit di Jember Rp500 ribu. Celana jins juga produk lokal hanya Rp400 ribu," beber Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini sambil tersenyum.
Baca Juga : Gus Fawait Janjikan Beasiswa Santri Kuliah ke Timur Tengah
Ia pun menambahkan, Jember sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Jawa Timur harusnya mampu mendongkrak perekonomian masyarakatnya. Banyak produk-produk lokal yang punya potensi besar.
Namun miris, berdasar data Badan Pusat Statistil (BPS) tahun 2023, Jember menjadi kota/kabupaten dengan jumlah warga miskin terbanyak kedua di Jawa Timur. Kemiskinannya tercatat 236,46 ribu jiwa.
"Seharusnya ini tidak boleh terjadi jika SDM dan SDA di Jember yang potensial ini bisa dimaksimalkan. Dikelola dengan baik. Kalau Klaten bisa punya pabrik sepatu yang menyerap ribuan tenaga kerja, insya Allah Jember juga bisa," tegas alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
Baca Juga : Gus Fawait Miris Aspirasi Guru di Jember Tak Didengar
Sebab itu, Gus Fawait ingin kedepan ada perubahan di Jember yang memang saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Kalau Bung Karno berkata, berilah 10 anak muda. Kalau di Jember berilah satu anak muda untuk memimpin membawa perubahan. Insya Allah Jember akan lebih baik kedepannya," tegas alumnus S2 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogjakarta berusia 36 tahun ini.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.