Portaltiga.com - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus politisi senior Jawa Timur yang juga jurnalis senior Choirul (Cak Anam), meninggal dunia, Senin 9 Oktober 2023 pukul 05.49 WIB di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Surabaya. Cak Anam dirawat selama dua minggu.
Kepergian mantan Ketua GP Ansor Jatim ini juga meninggalkan duka mendalam bagi Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad dan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim Hidayat.
Menurut Sadad yang hadir di rumah duka, Cak Anam yang juga mantan Ketua DPW PKB Jawa Timur selalu memberikan petuah soal politik, organisasi, dan berbagai hal lainnya ketika bertemu dengannya.
Sadad mengungkapkan, kali terakhir berkomunikasi saat mengundang Cak Anam pada Ujian Terbuka (Promosi Doktor) terhadap disertasinya di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Juni lalu.
"Terkakhir kali pada saat ujian terbuka doktor, kami berkomunikasi dengan beliau. Saya mengharap kehadiran beliau di acara tersebut. Tetapi Cak Anam menulis pesan penyampaian maaf tidak bisa hadir meskipun ingin sekali hadir untuk juga berjumpa dengan kolega-koleganya di UIN Sunan Ampel," ujar peraih Doktor politik Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini.
Sebagai orang dekat Cak Anam, Sadad mengungkap pesan yang disampaikan. Ini menyangkut generasi muda di masa depan, organisasi, dan regenerasi kepemimpinan.
"Yang selalu dipesankan beliau, kita yang mungkin berada di posisi sosial atau politik yang strategis untuk tidak melupakan kader yang sedang berproses di bawah. Kita harus menjadi fasilitator untuk mendukung seluruh proses kaderisasi," ujar Gus Sadad, sapaan akrabnya.
"Sehingga, mereka matang sebagai kader dan bisa melanjutkan cita-cita perjuangan. 'Temani adik-adik kita berproses. Dampingi mereka'," lanjutnya mengutip pesan Cak Anam.
Bagi Sadad, Cak Anam ikut berkontribusi dalam memberikan ilmu soal berorganisasi. Terutama, dalam mengelola sebuah partai politik.
Baca Juga : Sambut Hari Santri, Pj Walikota Surabaya Ikuti Napak Tilas Pejuang Surabaya
Sadad mengingat betul pesan Cak Anam bahwa partai politik merupakan alat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Kami merasa beruntung sempat berinteraksi dengan beliau. Di masa-masa meniti karier di politik. Dari sana kami tahu bahwa politik adalah alat yang efektif untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat," pungkas pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Hal yang sama terkait sosok Cak Anam juga disampaikan Hidayat. Dimana menurutnya sosok Cak Anam seorang guru yang memiliki komitmen tinggi dalam setiap perjuanganya untuk menegakan nilai-nilai Aswaja.
"Beliau selalu mengajarkan kepada setiap kader untuk selalu mendasari setiap gerakanya pada nilai ideologis dan kemaslahatan," ujarnya.
Baca Juga : Konfercab PCNU Sukses, Dua Tokoh Ini Jabat Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah
Kata politisi yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Mojokerto ini, sosok Cak Anam, pribadi yang teguh pada pendirian dan tegas kepada hal-hal yang menyimpang.
Cak Anam, lanjutnya, juga mendedikasikan atau menghibahkan hidupnya untuk perjuangan, baik untuk untuk NU, bangsa dan negara.
"Selamat jalan Cak Anam. Dedikasimu dan perjuanganmu selama ini akan selalu menjadi inspirasi kami untuk terus berkhidmad bagi kepentingan masyarakat," pungkas politisi yang cukup dekat dengan cak Anam selama ini.
Semasa hidup, Cak Anam dikenal merupakan aktivis NU. Yakni, merupakan mantan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur. Kemudian juga senior PMII sekaligus pendiri Museum Nahdlatul Ulama.
Hingga akhir hayat, Cak Anam yang juga penulis, selalu memikirkan Museum NU yang ditegaskan merupakan amanah dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.