Portaltiga.com - Memasuki tahun kedua sebagai sekolah penggerak yang mengimplementasikan kurikulum merdeka, SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo kembali menggelar share day pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran proyek untuk kelas 8 mengambil tema Suara Demokrasi, sedangkan untuk proyek kelas 7 bertema Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (7/10/2022) dijelaskan, proyek kelas 7 mereka mempelajari perspektif berbagai budaya yang tumbuh di Indonesia. Itu dikaitkan dengan fenomena global, misalnya masalah lingkungan, konflik, kekerasan dan sebagainya.
Di acara share day proyek kelas 7 para siswa mempromosikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan melalaui aksi nyata. Bertempat di ballroom SMP Al Falah Deltasari, mereka menampilkan berbagai karya seni rupa berupa lukisan dan desain grafis yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara.
Mereka juga memajang serta mempresentasikan berbagai karya miniatur rumah adat dari berbagai suku di Indonesia.
Mereka juga menampilkan karya musik tradisional serta tarian. Tari Rato Jaroe yang merupakan salah satu kesenian tradisional berasal dari Aceh yang ditampilkan di atas panggung pada Rabu (5/10/2022) lalu.
Juga ada tampilan Vokal Group of Wonderland yang membawakan lagu-lagu daerah dari Sabang sampai Merauke secara medley. Ada juga Ansambel Spelfad Colaboration yang membawakan lagu-lagu daerah Nusantara seperti Lir-Ilir yang diiringi dengan alat musik ansambel seperti rebana, gambang, dan jidor.
Sebelumnya para siswa kelas 7 telah menyiapkan proyek selama tiga pekan. Mereka diberikan wawasan tentang tema proyek dengan menghadirkan narasumber Henri Nurcahyo, Ketua Komunitas Seni Budaya Brang Wetan yang juga seorang penulis dan budayawan. Ketua pembelajaran proyek kelas 7 Rochma Wahyu mengatakan, pembelajaran proyek untuk kelas 7 kali ini mengangkat tema besar Toleransi dalam Keberagaman Seni Budaya di Indonesia.
Selama pembelajaran proyek, para siswa diajak secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok kebudayaan dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Karena itu mereka diajak mempelajari berbagai kebudayaan Nusantara.
Baca Juga : SMP Al Falah Deltasari Gelar Silaturrahim Akbar Majelis Taklim Surabaya-Sidoarjo
Sementara itu, bagi siswa kelas 8 pembelajaran proyek ini memasuki tahun kedua. Sebelumnya mereka telah menyelesaikan tiga proyek pada saat kelas 7. Kali ini merupakan proyek ke 4 dengan tema Suara Demokrasi.
Proyek ini didesain agar para siswa dapat merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi satuan pendidikan atau dalam dunia kerja.
Di awal proyek para siswa diberikan materi tentang 4 pilar demokrasi. Kemudian mereka dibagi menjadi 4 kelompok kerja, yaitu kelompok legislatif, eksekutif, yudikatif, serta kelompok media massa. Mereka diharapkan dapat menggunakan kemampuan berpikir sistem dan dapat menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.
Baca Juga : SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo Gelar P5 Bertema Dont Bully, Be a Friend
Di akhir proyek para siswa kelas 8 menghelat acara lokakarya pada Rabu (5/10/2022). Mereka menyiapkan lokakarya secara bersama-sama. Lokakarya yang mengambil tema Menyiapkan Pemilihan Ketua Osis, Remas dan MPK 2022-2023 dalam Pemilu Raya yang Demokratis.
Ketua pembelajaran proyek kelas 8 Muh. Zuhri mengatakan, lokakarya disiapkan oleh, dari, dan untuk siswa. Narasumber lokakarya adalah dari perwakilan kelompok proyek kelas 8. Sedangkan peserta lokakarya dari para siswa kelas 7 serta siswa yang dinyatakan lulus dari LDKS sehingga mereka menjadi calon pengurus Osis, Remas, dan MPK (Osremkafa).
Narasumber pertama dari kelompok siswa yang berasal dari pilar legislatif memaparkan materi Proses Rekruitmen Pengurus Osis, Remas, dan MPK. Narasumber kedua dari kelompok pilar eksekutif dengan paparan Cara Menyusun Visi Misi Calon Ketua Osis, Remas, dan MPK. Materi Prosedur Pelaksanaan Pemilihan Ketua Osis, Remas, dan MPK dalam Pemilu Raya disampaikan oleh kelompok pilar yudikatif. Sedangkan materi Pemanfaatan Media Sosial dalam Proses Pemilihan Ketua Osis, Remas, dan MPK disampikan oleh para siswa dari kelompok pilar media.
Setelah pemaparan materi, para peserta mulai bekerja dalam lokakarya. Mereka dikelompokkan ke dalam delapan komisi yang masing-masing komisi terdiri atas 8 siswa. Komisi A, B, C, dan D diberikan tugas untuk menyusun visi dan misi serta program-program unggulan untuk pengurus Osis, Remas dan MPK. Sedangkan komisi E, F, G, dan H diberikan tugas menyusun strategi kampanye calon melalui media sosial.
Di akhir proyek para siswa diharapkan dapat merancang sebuah pesta demokrasi berupa pemilihan ketua OSIS, Remas, dan MPK dalam Pemilu Raya Osremkafa SMP Al Falah Deltasari pada Kamis (13/10/2022) mendatang. Karena itu mereka lebih dulu mempelajari penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, terbuka dan demokratis. (ansor/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.