Matangkan Persiapan Pemilu 2024, PDI Perjuangan Jatim Gelar Rakor

Rakor PDI Perjuangan Jawa Timur. (Foto: Ist)

Portaltiga.com - DPD PDI Perjuangan Jawa Timur terus matangkan persiapan jelang Pemilu 2024. Ini tampak dengan gelaran rapat koordinasi di kantornya, Kamis (22/09/22) malam, yang diikuti kader dan pengurus PDIP se Jatim, terkait penjaringan bakal Daftar Calon Sementara (DCS).

"Ada perintah dari DPP PDI Perjuangan untuk segera melakukan pendaftaran bakal DCS. Jadi ini masih bakal atau boleh dibilang embrionya. Pendaftarannya mulai 1 September sampai 30 September, yakni melalui online," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi.

Kusnadi yang juga Ketua DPRD Jatim ini menambahkan tidak hanya masyarakat yang tidak mengetahui penjaringan ini, namun juga anggota internal juga tidak mengetahui adanya penjaringan ini.

"Jadi penjaringan atau pendaftaran bakal DCS ini banyak yang tidak diketahui oleh internal. Karena waktunya sangat pendek, maka kader atau pengurus ini diundang untuk kami jelaskan bahwa mereka diusulkan oleh DPC maupun DPD PDI Perjuangan untuk menjadi bakal DCS. Ini hak mereka bersedia atau tidak, kalau tidak bersedia ya kita akan ganti yang lain. Kalau bersedia ya harus segera daftar. Karena banyak yang belum daftar dan diketahui banyak yang belum mengisi form pendaftaran," katanya.

Lebih lanjut Kusnadi mengatakan syarat pendaftaran ini cukup mudah yakni hanya membawa KTP dan kartu anggota kepartaian.

"Pengumpulan form pendaftaran ini jangan terlalu lama, paling lama tanggal 27 September ini sudah selesai. Karena tanggal tanggal 30 September sudah harus diserahkan ke DPP PDI Perjuangan," terangnya.

Menurutnya dalam rakor tersebut, bakal DCS juga ditawarkan daerah pemilihan (dapil). Namun bakal DCS ini juga diperbolehkan memilih dapil jika ada peluang.

"Kita tidak boleh memaksakan keinginan kita untuk daerah yang tidak dia kenal peluangnya, ini justru malah kasihan kalau benar-benar dipaksakan," tegasnya.

Selain itu, lanjut Kusnadi, dari kader ini dulunya ada yang dari profesional. "Namun karena mau

Baca Juga : Puji Gagasan Risma - Gus Hans saat Debat Publik, Sekjen PDIP: Konkret dan Membumi

Dijelaskan Kusnadi yang mencalonkan melalui PDI Perjuangan ya harus menjadi anggota PDI Perjuangan dan syarat untuk menjadi DCS dari partai dan KPU jelas berbeda.

"Jadi ketika DCS tidak disetujui oleh KPU, maka dengan adanya rakor penjaringan bakal DCS ini, kita sudah siapkan pengganti, tidak perlu mencari-cari lagi," terangnya.

Nantinya, lanjut Kusnadi, setelah penjaringan, para bakal DCS ini akan dibekali dengan sekolah partai dan tes psikologi pada Desember mendatang. Untuk jumlah yang direkrut oleh PDI Perjuangan sebagai bakal DCS ini sebanyak 120 persen dari total jumlah kursi pada masing-masing DPRD baik kabupaten/kota, provinsi maupun pusat.

Baca Juga : Sekjen PDIP Hasto: Ada Arus Balik Dukungan Sangat Kuat untuk Risma - Gus Hans

"Yang harus dipahami bakal DCS ini adalah masa kampaye mendatang sangat pendek, yakni 2,5 bulan atau 75 hari. Yang kami khawatirkan adalah masyarakat ini memilih tapi tidak kenal dengan yang dipilih, ini tidak baik dan harus dihindari. Maka dari itu kami meminta kepada seluruh kader PDI Perjuangan, ayo mulai kerja dari sekarang. Dekati masyarakat mulai saat ini, kalau ada keluhan dari masyarakat harus kita bantu menyelesaikan. Prinsipnya witing tresno jalaran soko kulino, kalau kita aktif mendekati masyarakat pasti akan dipilih dengan sendirinya," tuturnya.

Kusnadi mengatakan terkait target Pemilu 2024 adalah mempertahankan kemenangan. Ia menambahkan namun kemenangan pada pemilu mendatang harus sempurna.

"Kenapa saya bilang kemenangan kemarin belum sempurna, karena antara suara dengan secara kursi beda. Suara kita kalah namun kita menang. Selisih satu kursi dengan partai lain. Nah 2024 ini akan kita sempurnahkan menang suara menang kursi," ungkapnya.

Ketika disunggung terkait koalisi yang dilakukan oleh partai lain, Kusnadi mengatakan koalisi itu baik, namun harus dilihat apa yang dikerjasamakan.

"Nah Pemilihan Legilatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) itu kan berjalan pada waktu yang sama. Nah untuk koalisi pada Pileg ini bagaimana, kan pada Pileg ini kan kita dituntut mencari suara sebanyak-banyaknya. Jadi apa karena koalisi, suara kita bagikan dengan partai lain? kan tidak begitu. Jadi untuk ini, kita akan mencoba berdiri pada kaki sendiri. Artinya tidak berkoalisi," pungkasnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru