Portaltiga.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Parabowo Subianto di kediamana Prabowo Hambalang, sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (4/9/2022).
Dalam kedatangan ke rumah Menteri Pertahanan (Menhan) itu, Puan yang mengenakan kaos polo warna hitam berkerah merah putih dan celana casual biru dongker. Didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Said Abdullah, Utut Adianto, Bambang Wuryanto, Charles Honoris, Dolfie OFP, Mufti Anam, Agustina Wilujeng Pramestuti, Gilang Dhielafararez, dan Alex Indra Lukman.
Kedatangan Ketua DPR RI ini disambut langsung oleh Prabowo di pendopo rumahnya, yang didampingi pengurus teras Partai Gerindra. Diantaranya tampak Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua Harian Partai Sufmi Dasco Ahmad yang juga merupakan Wakil Ketua DPR.
Puan pun mendapat penyambutan penghormatan dari keluarga Gerindra diiringi korps musik yang melantunkan lagu Indonesia Raya, Mars PDIP, dan Mars Gerindra. Usai acara penyambutan, Puan kemudian menuju ruang ganti untuk mengenakan baju berkuda.
Setelah datang dan disambut hangat, Puan langsung diajak berkuda di arena pacuan yang ada di rumah mantan Komandan Kopasus. Puan di arena pacuan kuda menaiki kuda jenis Lusitano keturunan Portugal bernama Salero. Kuda berwarna putih itu juga sempat ditunggangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat datang ke rumah Prabowo tahun 2016.
Saat berkuda, Puan didampingi Prabowo yang menunggang kuda cokelat bernama Cunhal. Selama 15 menit berkuda, Puan diberi training singkat oleh instruktur. Mulai dari masih dipegangi, sampai bisa berkuda sendiri.
Bahkan Puan sempat memamerkan skill half pass di mana kaki depan ada dalam posisi menyilang.
“Ternyata main kuda itu juga perlu suatu keberanian, semangat untuk kemudian bisa bersama bersinergi bersama kudanya, dan ternyata tidak semudah saya lihat di film-film atau di TV,” ujar Puan.
Puan dan Prabowo kemudian memberi makan kuda dengan buah dan wortel.
“Ini yang ngasih makan kau Ketua DPR,” canda Prabowo sambil mengelus kuda Salero.
Selanjutnya, Puan menjajal menaiki kuda berwarna palomino, kuda keturunan Portugal yang lahir di Hambalang.
Baca Juga : Said Sampaikan Pesan Megawati: Kader PDIP Wajib Perjuangkan Kemenangan Risma - Gus Hans
Dengan kuda ini, Puan sempat menjajal pose penghormatan atau refrance di mana kaki kuda posisinya seperti strecthing. Kaki depan kuda ke muka, sementara kaki belakang meregang keluar dan badannya merendah.
Selesai berkuda, Puan dijamu Prabowo untuk menikmati sajian makanan di sebelah arena berkuda. Puan duduk berhadapan dengan Prabowo di meja segi empat.
Selepas break jamuan makan siang, Puan dan Prabowo mengadakan pertemuan 4 mata di Wisma 1 Hambalang yang berada di sebelah pendopo utama. Wisma 1 Hambalang merupakan tempat yang biasa digunakan Prabowo menerima tamu pribadinya.
“Kehormatan besar kedatangan Ibu Puan Maharani. Saya merasa sangat dekat sama keluarga Bu Puan, keluarga Ibu Megawati Soekarnoputri Presiden ke-5 RI dan Pak Taufik Kiemas,” ucap Prabowo.
“Jadi hubungan kekeluargaan sudah lama terjalin. Sudah generasi ketiga, orangtua saya juga dekat dengan orang tua Bu Mega, kakek saya juga dekat dengan Bung Karno,” lanjutnya.
Baca Juga : Prabowo Dilantik, Bayu Airlangga: Buku Paradoks Indonesia jadi Refleksi Kritis Perekonomian Bangsa
Pertemuan antara jajaran PDIP dengan Gerindra hari ini memang cukup hangat. Banyak canda dan tawa yang terlontar dalam safari politik tersebut.
Puan pun mengucapkan terima kasih atas sambutan dari Prabowo dan jajaran Gerindra. Apalagi, Prabowo menyatakan mendapat kehormatan didatangi oleh Puan.
“Terima kasih atas sambutan yang hangat pada kesempatan ini. Saya diperkenankan untuk mencoba kuda kesayangan beliau. Berkuda perlu teori yang benar, perlu ketenangan, nggak boleh grogi,” jelas Puan.
“Dan saya ke sini penuh ketenangan karena saya datang ke sini merasa ke rumah keluarga sendiri. Seperti yang disampaikan Mas Prabowo, hubungan keluarga kami sudah jauh berjalan,” lanjut mantan Menko PMK itu.
Menurut Puan, pasang surut dalam politik adalah hal yang biasa. Ia menegaskan, yang paling terpenting adalah silaturahmi kekeluargaan tetap harus terbina sekalipun berbeda pandangan politik.
“Kami harus menunjukkan komitmen bahwa saat bertanding kami bertanding, tapi saat bersanding ya kami harus bersanding,” pungkas Puan. (ars/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.