Portaltiga.com - Siswa-siswi kelas 7 dan kelas 8 SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo kembali melaksanakan pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran proyek ini dilaksanakan selama enam pekan. Pembelajaran ini dimulai Senin (29/8/2022) dan berakhir hingga tanggal 3 Oktober 2022.
Pembelajaran Proyek Profil Pelajar Pancasila untuk siswa kelas 7 mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam proyek ini mereka mempelajari perspektif berbagai budaya yang tumbuh di Indonesia. Itu dikaitkan dengan fenomena global, misalnya masalah lingkungan, konflik, kekerasan dan sebagainya.
Ketua pembelajaran proyek kelas 7 Rochma Wahyu mengatakan, pembelajaran proyek untuk kelas 7 kali ini mengangkat tema besar Toleransi dalam Keberagaman Seni Budaya di Indonesia.
Di awal proyek para siswa diberikan wawasan tentang tema proyek dengan menghadirkan narasumber Henri Nurcahyo, seorang penulis dan budayawan serta Ketua Komunitas Seni Budaya Brang Wetan pada Senin (29/8/2022).
Para siswa diajak secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok kebudayaan dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Karena itu mereka diajak mempelajari berbagai kebudayaan Nusantara.
Baca Juga : SMP Al Falah Deltasari Gelar Silaturrahim Akbar Majelis Taklim Surabaya-Sidoarjo
Di ujung proyek mereka akan mempromosikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan melalaui aksi nyata. Mereka akan menampilkan berbagai karya seni rupa berupa lukisan, poster budaya, dan miniatur rumah adat yang akan dipamerkan secara keliling.
Juga mereka akan menampilkan karya musik tradisional serta tarian.
Sementara itu, bagi siswa kelas 8 pembelajaran proyek ini memasuki tahun kedua.
Sebelumnya mereka telah menyelesaikan tiga proyek pada saat kelas 7. Kali ini merupakan proyek ke 4 dengan tema Suara Demokrasi.
Baca Juga : SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo Gelar P5 Bertema Dont Bully, Be a Friend
Dalam proyek suara demokrasi ini para siswa diajak untuk merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi satuan pendidikan dan/atau dalam dunia kerja.
Di awal proyek para siswa diberikan materi tentang 4 pilar demokrasi. Kemudian mereka dibagi menjadi 4 kelompok kerja, yaitu kelompok legislatif, eksekutif, yudikatif, serta kelompok media massa.
Pada masing-masing kelompok mereka diharapkan dapat menggunakan kemampuan berpikir sistem dan dapat menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.
Ketua pembelajaran proyek Muh. Zuhri mengatakan, di akhir proyek para siswa diharapkan dapat merancang sebuah pesta demokrasi berupa pemilihan ketua OSIS, Remas, dan MPK. Karena itu mereka lebih dulu mempelajari penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, terbuka dan demokratis. (ansor/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.