Baca Juga : Komisi B DPRD Jatim Desak Refocussing Anggaran Pemerintah untuk Stabilitas Pangan
Portaltiga.com - Harga minyak dunia bangkit pada perdagangan Kamis (18/11), waktu AS, setelah tersungkur ke posisi terendahnya dalam 6 pekan terakhir. Kebangkitan harga minyak mentah ditopang oleh rencana negara-negara ekonomi utama melepaskan cadangan minyak di tengah tingginya harga. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari menguat 96 sen atau 1,2 persen menjadi US$81,24 per barel. Brent sempat menyentuh level terendahnya sejak 7 Oktober, yaitu US$79,28. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember ditutup 0,8 persen lebih tinggi menjadi US$79,01 per barel. WTI juga sempat lunglai hingga level terendahnya di US$77,08 pada awal Oktober 2021. Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bergerak Variatif Reuters melaporkan bahwa AS meminta negara-negara konsumen besar untuk mempertimbangkan melepas stok minyak mereka. Tiongkok merespons dengan bergerak memanfaatkan cadangan minyak mereka di tengah harga bensin yang tinggi dan lonjakan inflasi. "Sedangkan Jepang dan Korea Selatan terus menunjukkan penentangan melepaskan cadangan minyaknya, sehingga (harga minyak) akan kembali naik sedikit. Pasar masih akan terus gelisah," kata Phil Flynn, Analis Senior di Price Futures Group Chicago dilansir CNN, Jumat (19/11/2021). Pada Oktober lalu, harga minyak sempat menyentuh level tertingginya setelah permintaan pasar meningkat dan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya yang dikenal OPEC+ memutuskan menaikkan produksi secara bertahap. Badan Energi Internasional (IEA) dan OPEC bahkan memproyeksi lebih banyak pasokan minyak dibanding permintaan pasar dalam beberapa bulan mendatang. (cnn/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.