Desa Wisata, Pengungkit Ekonomi saat Pandemi

Baca Juga : 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 'Diospek', Ingat Pesan Sekjen Kemendagri Ini

Portaltiga.com - Pemberdayaan potensi desa harus terus dikembangkan. Dengan memaksimalkan potensi desa, maka akan memberikan nilai ekonomi bagi desa khususnya warga. Anggota DPRD dari daerah pemilihan Kediri Subianto, di sela melakukan reses I di Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Kamis (4/3/2021) mengatakan, potensi desa khususnya pengembangan wisata akan sangat membantu perekonomian desa yang imbasnya juga akan dirasakan masyarakat. Sebab dengan memaksimalkan potensi wisata desa, maka akan berdampak pula bagi masyarakatnya. Mereka bisa terlibat dalam memasarkan potensi ekonomi yang dimiliki untuk wisatawan yang ada. "Apalagi desa itu berada di sekitar tempat wisata yang sudah ada dan menjadi tujuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara," ujarnya. Misal seperti di sini ada potensi wisata sumber mata air plumpungan yang cukup cantik dan indah. Apalagi desa ini merupakan jalur menuju ke wisata Gunung Kelud. Maka potensi wisata sumber air yang dimilik desa ini bisa menjadi salah satu desa wisata, penopang wisata Gunung Kelud "Masyarakat bisa menjual hasil produksinya kepada wisatawan yang datang nantinya. Bahkan masyarakat bisa membuka home stay dirumahnya untuk wisatwan yang datang," jelas politisi Partai Denokrat ini, yang tadi juga menyempatkan diri bersama kepala desa Tawang, melihat secara langsung sumber air yang ada di wilayah tersebut. Kata Subianto, apalagi dari keterangan kepala desa Tawang, di desa sebelah sperti desa Plaosan, Jajar dan Tunge, memiliki potensi degan prodak anyaman warganya dan batik. Maka bisa dikolaborasikan untuk mendukung wisata desa yang ada di desa Tawang. "Ini bila dikembangkan dengan serius. Apalagi kita lihat sendiri juga kondisi sumber air plumpungan juga menjual dengan konsep yang ada saat ini. Didukung jalur menuju wisata Gunung Kelud. Saya yakin ini bisa menjadi desa wisata potensi bagi wisatawan untuk mampir, baik sesudah atau sebelum ke Gunung Kelud," urainya. Selain itu pria asli kediri ini juga melihat potensi buah nanas yang menjadi ikon di desa-desa dibawah gunung kelud. Ini juga harus di carikan pola dalam pengelolahan buah nanas, sehingga semua bisa dikelola menjadi hasil bagi petani. "Potensi buah nanas bisa dikelola tidak hanya buah saja yang dijual. Tapi bisa dikelola menjadi selai dan kripik. Yang ini juga perlu dipikirkan pelatihan dan pengelolahannya. Sehingga yang dijual ke wisatawan tidak hanya buahnya saja," pintanya. Dijelaskan oleh anggota Komisi B DPRD Jatim ini, dengan melihat potensi tersebut, pihaknya mendorong agar pemerintah Kabupaten Kediri melakukan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jatim, untuk melakukan pengembangan desa wisata, seperti di Desa Tawang ini. "Ini bila dimaksimalkan maka kejenuhan wisatawan ketika berada di tempat wisata utama, bisa menujuk desa wisata yang menjadi penopang wisata utama itu," ungkapnya. Dengan sinergi pemerintah Kabupaten dan Provinsi di dukung dengan keberadaan Perda desa wisata yang dimiliki Jatim, maka kedepan juga ada anggaran pertahun yang di alokasikan untuk desa-desa wisata yang ada, untuk pembinaan. "Ingat saat ini masyarakat alami kontraksi ekonomi yang luar bisa. Sektor wisata yang didalamnya ada UMKM menjadi potensi yang bisa dimaksimalkan untuk menjadi pengungkit kebangkitan ekonomi masyarakat," pungkasnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru