Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim
Portaltiga.com - UMKM salah satu pilar ekonomi di jatim yg bisa diandalkan dan bisa bertahan dalam pandemi covid saat ini. UMKM bisa menjadi harapan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di jawa timur. Namum sayang sampai saat ini belum ada keseriusan pemerintah Propinsi untuk lebih serius menjadikan UMKM sebagai salah satu pilar untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Jawa Timur. Penegasan ini dikatakan anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Kota Kabupaten Kediri, Chusainudin disela menggelar reses I DPRD Jatim tahin 2021, di desa Cerme, Kecamatan. Grogol, Kabupaten Kediri, Rabu (3/3/2021). Menurut anggota FPKB DPRD Jatim ini, hal semacam ini cukup disayangkan. Padahal, Presiden Jokowi telah meemberi contoh, menggelontorkan bantuan dana umkm sebesar Rp2,4 jt per pelaku UMKM. "Kita cukup sayangkan sampai saat ini pemerintah Propinsi Jatim belum serius dalam memberikan bantuan atau dana subsidi bagi para pelaku UMKM," ujar Chusainudin. Padahal kata Chusainudin, implikasi dari bantuan tersebut sangat besar dan sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM yang menerima. "Seharusnya pemprov perlu meneruskan program yang bagus dan solutif dari pemerintah pusat ini, agar UMKM yang ada di Jatim terus berkembang," ungkpanya. Untuk itu lanjut anggota Komisi B DPRD Jatim ini meminta Pemprov maupun Pemkab/Pemkot harus segera mengambil langkah uang cukup strategis ini. Termasuk verifikasi pendataan yang dilakikan saat ini, yang masih 1,2 juta. Padahal masih banyak UMKM yang tdak terverivikasi. "Para palaku UMKM masih jutaan yang menunggu kelanjutan program verifikasi UMKM itu. Kita juga paham kalau Pemprov lagi consern dengam program vaksinasi. Tetapi kami tetap berharap Pemprop bisa mensiasatinya guna memberikan subsidi pada para pelaku UMKM," pintanya. Sementara itu dalam reses yang berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan ketat, masyarakat desa Cerme, juga menyampaikan persoalan pembangunan bandara Kediri yang memberi dampak lingkungan bagi warga. Dimana masyarakat sekitar pembanguann bandara mendapatkan imbas dengan mendapatkan banjir. Padahal selama ini mereka tidak mengalami banjir. Chusainudin menyatakan akan membawa persoalan ini ke DPRD Propinsi Jatim untuk memdapat perhatian. "Ini terkait nasib rakyat sekitar pembangunan Bandara. Jangan sampai pembangunan bandara malah membuat kesengsaraan masyarakat sekitar. Ini akan saya jadikan catatan serius untuk ditindaklanjuti Komisi terkait nantinya," pungkasnya. (ars/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.