Bangkit dari Pandemi, Dampak Positif JLS Dinanti

Baca Juga : Kuswanto Beber Dampak Positif dan Negatif Medsos pada Warga Peterongan Jombang

Portaltiga.com - Di usia Provinsi Jawa Timur ke-75, ada beberapa hal yang menjadi catatan penting. Diantaranya adalah proyek pembangunan infrastruktur di Jawa Timur, Jalur Lingkar Selatan (JLS). Pembangunan ini tidak hanya akan berdampak pada wilayah yang dilalui JLS. Namun dampaknya bisa sangat besar bagi perekonomian Jawa Timur. Tidak terkecuali wilayah Mojokerto dan Jombang. Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan X (Mojokerto-Jombang), Kuswanto mengaku, masyarakat berharap banyak pada proyek yang pembangunannya dimulai sejak Tahun 2002. "Diharapkan JLS ini bisa mengungkit sektor perekonomian. Yang didapat dari pertanian dan pariwisata di kawasan selatan Jawa Timur. Sehingga bisa menghidupkan perekonomian setempat di sepanjang jalur pesisir selatan. Dan ini dampaknya juga ke daerah lain juga," kata Kuswanto, yang juga Ketua Komisi D DPRD Jatim, Minggu (1/11/2020) Sebab itu, Kuswanto bertekad melalui program kerja Komisi D, akan menetapkan target penyelesaian JLS sesegera mungkin. Langkah konkretnya, seminggu setelah peringatan HUT ke-75 Provinsi Jawa Timur 12 oktober 2020, Komisi D langsung berangkat menuju salah satu titik pembangunan JLS di titik LOT 7 BTS Road Name Desa Tambak Rejo, Pantai Serang Kab Blitar. Kehadiran Komisi D disambut oleh perwakilan Kementrian PUPR Dirjen Bina Marga. dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Bali dan pihak Kontraktor dari PT PP (Persero). PT PP sebagai kontraktor di lokasi Lot 7 BTS Road Name Desa Tambak Rejo, Pantai Serang Kab Blitar mengerjakan jalan sepanjang 12.6 Km yg dimulai 14 April 2019. "Waktu kerja 913 hari, saat kunjungan Komisi D ke lokasi pihak kontraktor sudah bisa menembus jalur dan akan mempercepat penyelesaian setahun lebih cepat dari kontrak kerja yang dibuat," tegas politisi Partai Demokrat ini. Dari diskusi di lapangan dengan pihak terkait, lanjut Kuswanto, terunglap bahwa dari panjang jalur JLS sepanjang 685 Km, yang belum terselesaikan sepanjang 214 Km. "Saat itu disampaikan secara lisan dari pihak Kementrian PUPR Dirjen Bina Marga dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) bahwa secara keseluruhan JLS akan terselesaikan tahun 2024," lanjut Kuswanto. Dari hasil kunjungan Komisi D ke lokasi pembangunan. Nampaknya pimpinan dan anggota sepakat akan ditindaklanjuti dengan mengadakan Rapat Sinergitas yang akan diagendakan pada 23 hingga 25 November di Solo. Dengan mengundang Gubernur Jawa Timur, Kementerian PUPR, Kementerian Maritim dan Investasi serta pihak Perhutani. Juga para bupati, Ketua DPRD serta Ketua Komisi Bidang Pembangunan dari 9 kabupaten yang dilewati JLS. Antara lain, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. "Rapat sinergitas diharapakan dengan mempertemukan semua pihak bisa menghasilkan sebuah kepastian sebenarnya kapan JLS akan bisa diselesaikan. Mengingat dampak negatif perekonomian yg dirasakan masyarakat Jawa Timur akibat pandemi Corona membutuhkan waktu yg sangat panjang untuk pemulihannya. Sehingga JLS diharapkan akan menjadi pengungkit perekonomian di wilayah pesisir selatan dan Jawa Timur pada umumnya," papar Kuswanto.(zaq/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru