Baca Juga : Fraksi Demokrat Doakan Khofifah-Emil Menang Pilgub, Kawal Program 5 Tahun Mendatang
Portaltiga.com - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad mendapat keluhan dari petani mangga di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Menurutnya, para petani ini butuh sentuhan dari Pemprov Jatim. "Mempertahankan produktivitas produk mangga di Pasuruan itu tantangannya berat. Salah satunya bagaimana upaya kualitas pertaniannya terjaga dengan baik," ujar Sadad, Selasa (13/10/2020). Sektor produksi misalnya, petani di sentra mangga Pasuruan menyebutkan kurangnya pelatihan membuat pupuk organik. Padahal, kata dia, banyak bahan baku yang dapat digunakan di sekitar area perkebunan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk. "Saya kira itu sangat penting agar masyarakat, para petani kita tidak tergantung pupuk kimia," tegasnya. Kemudian masalah pemasaran, Sadad yang juga politikus Partai Gerindra itu menyebut para petani mangga ini banyak mengeluh kesulitan dalam memasarkan. Mereka hanya terpaku pada cara konvensional melalui pedagang besar. "Mereka harus disuper visi, diberi permodalan dan pemasaran. Kalau pemasaran konvensional mereka mengadu kalah banter dengan pedagang. Sehingga mereka ingin kita suport supaya bisa menjual produknya kepada end user," bebernya. Sadad berharap Pemprov Jatim memberi fasilitasi yang menjadi keluhan petani mangga. Mulai dari pemupukan, hingga pemasaran yang lebih modern, seperti melalui marketplace. Dengan begitu dapat semakin memperkuat kesejahteraan masyarakat. Kepala Bidang Hortikultura Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Raden Bagus Adiwarsa mengaku siap membantu para petani mangga. Tetapi, menurutnya, mereka harus memperhatikan semua aspek mulai dari hulu hingga hilir atau pasca produksinya. Kualitas harus diperhatikan betul untuk merambah pasar yang lebih luas. "Hilirisasi jadi tujuan utama agriculture di sektor hortikultura. Ini semua orientasi agar hortikultura di Jatim punya daya saing dan berorientasi ke ekspor," kata Bagus. Bagus juga menyarankan, para petani mangga ini menyiapkan produk olahan hasil dari panen. Dirinya yakin dengan ditambah sistem pemasaran yang juga merambah dunia digital, dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sejauh ini, lanjutnya, mangga Pasuruan dalam lima tahun terakhir mengambil peran sentra penghasil terbesar di Jatim. Bahkan hampir 20-30 persen produksi mangga ada di Pasuruan. "Di sini diletakkan salah satu plasma nutfah nasional itu ada di Pasuruan dan Mojokerto. Mulai 1900-an jenis mangga ada di sini. Varietasnya atau jenisnya ada di sini. Sudah banyak disini," tandasnya.(ars/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.