Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim
Portaltiga.com - Santri Pesantren Annur 1 Bululawang Kabupaten Malang perlahan mulai berangsur kembali pemondokan. Belum banyak memang, baru 40 persen dari total 1500 orang santri. Mereka, para santri ini sudah mulai mengikuti pendidikan nonformal kembali. Hanya, untuk kegiatan belajar formal seperti sekolah masih diliburkan. "Secara formal belum masuk. Kita ini untuk yang pesantrennya," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang, KH Ahmad Fahrur Rozi disela menerima kunjungan Komisi E DPRD Jatim, Selasa (30/6/2020). Gus Fahrur menyebut, untuk kembali membuka pesantren dirinya telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Seperti melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing sebelum berangkat. Saat akan masuk pesantren pun diwajibkan membawa surat keterangan sehat. Tidak berhenti sampai di situ, setelah satu pekan berada di pesantren, para santri ini wajib mengikuti rapid tes. "Kita ini sudah Alhamdulillah sudah sangat siap membuka kembali," tegasnya. Gus Fahrur mengklaim telah menyiapkan semua fasilitas yang menyangkut protokol kesehatan. Mulai dari memproduksi hand sanitizer, sabun, hingga masker untuk kebutuhan santrinya. Bahkan ia mengaku juga menyiapkan jamu tradisional agar imunitas santrinya terjaga saat di pondokan. "Kita juga punya SMK keperawatan untuk menangani kesehatan. Kita punya SMK tata busana, yang bikin masker sendiri. Jadi kita bisa produksi sendiri," bebernya. Anggota Komisi E DPRD Jatim Sri Untari mengapresiasi yang telah dilakukan Ponpes Annur 1 Bululawang. Semua protokol kesehatan yang disyaratkan pemerintah telah dipenuhi oleh pihak pesantren. "Kami melihat sebuah terobosan yang dilakukan oleh Ponpes Annur, beliau sudah menerapkan protokol kesehatan yang sangat baik. Bahkan di sini ada contoh Pesantren tangguh sehingga disini ada mulai face shield, rapid test, hand sanitizer," kata Untari. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih mengatakan, yang dilakukan Ponpes Annur 1 Bululawang sudah sangat baik. Mereka bisa menyediakan kebutuhan protokol kesehatan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Ia berharap yang dilakukan Ponpes Annur 1 Bululawang ini bisa dijadikan prototipe bagi pesantren. Terlepas dari itu, politikus PKB itu melihat, beberapa pondok pesantren di Jawa Timur siap kembali mengadakan kegiatan belajar mengajar. "Saya kira sudah siap. Kan sebetulnya pesantren ini seperti yang dibilang menkes, kondisinya paling ideal karena kan sudah isolasi. Dan yang didalam anak-anak juga tidak interaksi dengan dunia luar," kata Hikmah. (abd/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.