29 Daerah Di Jatim Rawan Bencana

  Portaltiga.com :Tak dapat dipungkiri Jawa Timur (Jatim) merupakan Provinsi yang paling rawan terjadi bencana alam di Indonesia. Kerawanan itu, terlihat dari banyaknya Kabupaten/Kota beresiko tinggi bencana. Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, sebanyak 29 daerah dari 38 kab/kota yang tersebar di provinsi ini, termasuk daerah beresiko tinggi bencana. Tak hanya bencana gempa, tapi juga banjir dan longsor. "Dari data yang ada, 29 kab/kota ini yang dominan terjadi bencana," ujar Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf kepada wartawan usai Diskusi publik "membedah tata kelola bencana di Jawa Timur" di Hotel Santika, Surabaya, Senin (26/3). Ke 29 kab/kota tersebut, Lumajang, Malang, Jember, Banyuwangi, Pacitan, Pasuruan, Blitar, Sumenep, Tulungagung, Trenggalek, Probolinggo, Pamekasan, Kediri, Tuban, Gresik, Lamongan, Situbondo, Surabaya, Bondowoso, Bangkalan, Mojokerto, Ponorogo, Madiun, Jombang, Sampang, Nganjuk, Magetan, Bojonegoro dan Sidoarjo. Resiko tinggi bencana yang dihadapi 29 daerah itu tidak sama. Ada bencana tanah longsor, banjir, puting beliung, gempa dan gunung berapi. Bencana terbanyak adalah banjir. "Ada juga bencana kekeringan dan kebakaran hutan," tandasnya. Dari data BPBD Jatim itu, ada 13 daerah yang sering terjadi banjir jika mus hujan tiba. Yakni, Ngawi, Madiun, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bondowoso, Sampang, Ponorogo, Pamekasan, Bojonegoro dan Surabaya. Sementara bencana dan gunung meletus, terjadi di enam daerah. Masing-masing, Blitar, Lumajang, Kediri, Malang, Probolinggo dan Pasuruan. Sedangkan, bencana puting beliung hanya terjadi di empat daerah, Ponorogo, Situbondo, Sidoarjo dan Bangkalan. "Yang tak bisa terdeteksi itu bencana gempa. Sampai sekarang kita tidak punya alat yang mampu mencegah terjadi gempa. Kalau puting beliung dan gunung meletus sudah bisa diketahui dengan alat deteksi yang sudah kita miliki," jelasnya. Secara keseluruhan, selama tahun 2016 di Jatim terjadi 386 bencana, dari 2.384 bencana yang terjadi di Indonesia. "98 persen bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, puting beliung) mendominasi total kejadian bencana di Jatim," ungkap Gus Ipul, sapaan akrabnya. Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyampaikan update bencana banjir yang masuk pada Senin (27/3) pagi di wilayah kab Mojokerto. Banjir terjadi di wilayah kec Mojoanyar setinggi 100 cm dan di wilayah desa Jotangan kec Mojosari setinggi 80-90 cm. Titik pengungsian berada di Kantor kec Mojoanyar dengan jumlah pengungsi 77 Jiwa, dan dibalai desa Sadartengah dengan jumlah pengungsi 7 jiwa. BPBD setempat menyiapkan unit dapur lapangan ditempatkan di titik pengungsian Kantor kec Mojoanyar. (Bmw)    

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru