Kabar Kita

UB Gelar Kuliah Umum Revitalisasi Komunikasi Kepresidenan Era Post Truth

Portaltiga.com - Pogram Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya (UB), Rabu (13/11/2019), menggelar kuliah umum dan bedah buku. Kuliah umum dengan tema "Revitalisasi komunikasi kepresidenan di era post truth". Sebagai pembicara adalah Agustinus Raharjo (Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden 2016-2019). Kuliah umum membahas fenomena komunikasi terkini di media sosial yang menjadi tantangan bagi strategi komunikasi kepresidenan. "Di era post truth ini, beredar banyak informasi hoaks. Untuk menghadapinya, kami berprinsip melawan hoaks dengan menyebarkan konten positif," papar Agustinus, yang biasa dipanggil Jojo ini. Ditambahkan oleh Alumnus Ilmu Komunikasi Unair ini, konten-konten ini disebarkan melalui berbagai media komunikasi, seperti desain, advertising, broadcasting, dan kehumasan. tujuannya adalah melawan dan menyeimbangi informasi hoaks dengan inspirasi-inspirasi positif. Tim komunikasi kepresidenan, papar Jojo, juga menggunakan strategi komunikasi yang mengutamakan data dan fakta dan membuat berbagai konten sesuai dengan karakter audiens. "Pak Jokowi sangat membantu dengan mengubah pola komunikasi beliau, yakni presiden yang dekat dengan rakyat dan melayani rakyat," kata Jojo yang juga praktisi di beberapa media nasional ini. Para mahasiswa S1 dan S2 Ilmu Komunikasi UB ini juga disuguhi bedah buku berjudul Cerita Di Balik Tirai Istana yang merupakan kompilasi keseharian kegiatan Istana termasuk strategi komunikasi kepresidenan merespon berbagai isu. Mahasiswa juga diberi buku dalam bentuk pdf. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Rachmat Kriyantono, menyebut acara ini diselenggarakan sebagai upaya membangun wacana penguatan kehumasan pemerintah terkait kajian di Prodi. "Di era post truth ini, narasi pemerintah perlu ditingkatkan melalui peran kehumasan semua lembaga pemerintah," kata Rachmat. Rachmat menilai, narasi pemerintah masih kalah karena fungsi kehumasan masih bersifat parsial dan ego sektoral. Tentang buku, Rachmat mengatakan bahwa buku ini menjukkan strategi-strategi jitu mengubah isu potensial menjadi reputasi. "Hanya saja, hal itu lebih didominasi di kehumasan istana. Perlu disuarakan humas lembaga lainnya. (humas ub/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait