Umum

Tim Gabungan Berhasil Selamatkan Paus Terdampar Di Situbondo

Baca Juga : AHY Tebar Benih Ikan dan Serap Aspirasi Nelayan Situbondo

Portaltiga.com - Tim gabungan antara satpol air bersama masyarakat berhasil menyelamatkan seekor paus sperma yang terdampar di pantai Situbondo. Paus tersebut akhirnya dievakuasi ke tengah laut. Hewan mamalia dengan panjang sekitar 17 meter itu ditarik ke tengah laut menggunakan 4 kapal motor nelayan dan 3 jet ski. Paus yang masih bertahan hidup itu akhirnya dilepas di tengah lautan, pada jarak sekitar 4 mil dari bibir pantai Desa/Kecamatan Jangkar. "Alhamdulillah, evakuasinya selesai sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi. Melibatkan tim gabungan bersama masyarakat setempat. Proses evakuasi dilakukan di bawah pengawasan petugas dari Balai Konservasi," kata Kasatpolair Polres Situbondo AKP Lukman Hadi, Sabtu (3/3/2018). Proses evakuasi paus sperma itu dilakukan saat air laut mengalami pasang, pada Jumat (2/3) malam. Saat itu, berdasar hasil pengamatan posisi paus sudah tidak miring, dengan rata-rata nafas 4 kali per menit. Evakuasi melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur. Mulai dari TNI AL, Polri, Pangkalan PSDKP Benoa, BPSPL DENPASAR, BBKSDA Jatim, TN Baluran, PT Jasalindo, Disperikanan Situbondo, dan sejumlah dokter hewan. Tim rescue gabungan ini juga melibatkan masyarakat nelayan setempat. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan jaring ikan yang lembut namun kuat, serta tali-tali. Tujuannya, untuk meminimalkan potensi terjadinya cedera pada tubuh paus. Berikutnya, jaring yang sudah dipakaikan ke tubuh paus itu ditarik menggunakan 4 kapal motor jenis gardan dan 3 jet ski ke tengah laut, sebelum akhirnya dilepas pada jarak 4 mil dari bibir pantai. "Pada jarak tersebut, kedalaman laut sudah cukup memungkinkan bagi paus ukuran besar seperti itu untuk bergerak. Proses evakuasi dengan memimalisir cedera pada paus benar-benar profesional," papar Lukman Hadi. Sebelum dievakuasi, tim gabungan telah melakukan berbagai upaya penyelamatan paus dengan nama latin Physeter Macrocephalus itu. Di antaranya dengan memasang karpet basah di atas tubuh paus. Tujuannya agar kulit paus tidak kepanasan. Dengan diberi karpet basah, lendir pada kulit paus akan tetap awet. Sehingga metabolisme tubuhnya tetap normal. "Alhamdulillah, sampai air pasang tadi malam paus tetap hidup, dan berhasil evakuasi dengan baik ke tengah lautan," tandas Lukman Hadi. (dtc/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait