Politika

Survei Pemilu 2019, Berharap Dapat Uang Tapi Emoh Pilih Calegnya

Baca Juga : Ganjar - Mahfud MD, Sebuah Keputusan Objektif Megawati

Portaltiga.com - Pemilu 2019 ini dilakukan serentak. Selain Pilpres, pesta demokrasi ini juga turut menggelar Pileg untuk memilih anggota DPR RI dan DPRD di daerah hingga DPD. Pemberian dari para Caleg yang berkontestasi masih diharapkan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil riset yang dirilis oleh Surabaya Survey Center (SSC), Rabu (9/1/2019), menunjukkan bahwa masyarakat masih mengharapkan adanya pemberian. Mulai dari sembako, uang, hingga kaos masih akan diterima oleh warga. Terkait pemberian uang dari Caleg kepada masyarakat, peneliti senior SSC Surokim Abdussalam memberi catatan untuk berhati-hati. Karena sebanyak 44 persen responden memastikan tetap menerima segala uang yang diberikan namun pemberian itu tidak akan mengubah pendirian mereka. Dan bahkan, 24.8 responden memastikan tetap menerima uang namun tidak memilih si pemberi uang karena yakin kelak akan korupsi, tegas dia. Hanya 12.1 persen yang menyatakan akan menerima uang dan memiih si pemberi. Namun, ada pula 15.3 persen yang menerima semua uang pemberian tetapi pilihan akan dijatuhkan kepada pemberi dengan nominal paling besar, ungkap Rokim. Lebih lanjut dipaparkan, yang berada di posisi pertama diharapkan masyarakat adalah sembako. "Sebanyak 20 persen responden mengaku masih berharap menerima sembako dari Caleg maupun Tim Caleg. Posisi sembako langsung diikuti dengan uang yang diharapkan oleh 14.9 persen responden, kata dia. Apakah berhenti sampai di dua item itu? Menurut pria yang akrab disapa Rokim ini, masih ada beberapa item lain yang diharapkan oleh masyarakat. Di posisi tiga misalnya, masyarakat ini berharap adanya pembangunan fasilitas umum. Sebanyak 13.1 persen responden mengharapkan itu, jelasnya. Lalu ada pula bantuan modal yang diharapkan oleh 7.3 persen responden dan 5.9 persen responden yang berharap menerima kaos. Masih ada pula 5 persen yang menjawab lainnya serta 33.8 persen lainnya yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab, tambah Rokim. Lebih lanjut, Rokim mengatakan jika bentuk harapan ini berdasar dari kebiasaan yang berlangsung selama ini. Bentuk bahwa ini pesta demokrasi, pesta. Jadi, ada yang harus mereka dapatkan ketika prosesnya. Bentuk bagian dari budaya juga ketika ada hajatan, maka harus berbagi dengan warga, ujarnya.(abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait