Headline

Rekonstruksi De Brandweer, Pemadam Kebakaran Pertama di Surabaya

Portaltiga.com - Hiruk pikuk aktivitas perekonomian dan industri pada masa kolonial menjadikan Surabaya sebagai kota dagang utama di Hindia Belanda. Hal ini turut mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang pesat. Tingginya tingkat mobilitas masyarakat kota dalam pekerjaan membutuhkan adanya satuan khusus untuk mencegah bahaya. Salah satunya adalah pencegahan bahaya kebakaran untuk menjaga aset-aset berharga, maka pemerintah Hindia Belanda mendirikan sebuah institusi pemadam kebakaran yang disebut de Brandweer pada 4 September 1810, sekaligus menjadi institusi pemadam kebakaran pertama di Hindia Belanda. Tanpa markas permanen dan mengandalkan hanya alat pemadam sederhana, pos de Brandweer awalnya ditempatkan di sekitar bangunan-bangunan strategis seperti, pabrik senjata (altellerie constructive winkel) di sekitar Kalisosok, Benteng Lodewijk di pulau Mengare Gresik, rumah sakit militer (Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting) di Jalan Pemuda dan sekitaran Kalimas. Setiap pos tersebut dilengkapi dengan alat pompa yang digenjot manual secara bergantian oleh 40 petugas pribumi saat terjadi kebakaran. Modernisasi de Brandweer baru dirasakan secara signifikan pada tahun 1906 setelah penetapan Surabaya sebagai Gementee (kotamadya). Semua keperluan mengenai pembiayaan mulai dari pemindahan markas semi permanen di Pasar Besar ke bangunan permanen di Pasar Turi pada tahun 1927, hingga pembelian peralatan baru dibiayai oleh pemerintah Gementee Surabaya. Pada masa kependudukan Jepang, de Brandweer diubah menjadi Syoobotai. Tugas Syoobootai tidak hanya menangani kebakaran biasa, namun juga disiapkan untuk memadamkan kebakaran akibat serangan udara. Selain itu, bersama Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), Syoobotai juga memberikan pelatihan berupa simulasi pemadaman api akibat serangan udara kepada masyarakat Surabaya untuk berjaga-jaga dari situasi darurat. Untuk napak tilas sejarah pemadam kebakaran Surabaya tersebut maka melalui program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) Si Jago Merah diadakan. Tur bus itu diselenggarakan selama tanggal 17 September 17 Oktober 2019, mengajak masyarakat untuk belajar mengetahui cara mengantisipasi dan mengurangi resiko kebakaran serta mendalami sejarah Dinas Pemadam Kebakaran di kota Surabaya dengan mengunjungi tempat bersejarah terkait, yaitu Dinas Pemadam Kebakaran yang berada di Jalan Pasar Turi No.21 Surabaya.(fey/fey)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait