Politika

PSI Sebut Data MAJU Soal Stunting Kurang Akurat

Baca Juga : Langkah Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya Bersinar Setelah Ada Kepastian Dari Golkar

Portaltiga.com - Debat publik kedua Pilwali Surabaya 2020 berjalan sengit. Kedua paslon saling memaparkan program dan menanggapi beberapa pertanyaan yang dilayangkan oleh panelis. Namun, Sekretaris Fraksi PSI DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono menyanggah pernyataan Machfud Arifin soal data stunting di Surabaya. Dalam debat publik itu, Machfud Arifin menyebutkan bahwa jika data stunting di Surabaya mencapai angka 17.000. Menurut Tjutjuk, sesuai data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya jika angka stunting di Surabaya setiap tahunnya mengalami penurunan. "Untuk tahun ini, menurut catatan dinkes sampai dengan September lalu, ada 7.040 anak tengkes dari populasi 178.043 anak bawah lima tahun (balita) atau setara 3,9 persen," ungkapnya, Rabu (18/11/2020). Ia menyebutkan, dalam kurun waktu lima tahun ini, pemkot sudah bekerja dengan baik dalam menangani penurunan angka stunting di Surabaya. Misalnya, pada 2016, di Surabaya tercatat 29.608 anak atau 17,4 persen dari jumlah anak ternyata tengkes. Tahun berikutnya, jumlah anak yang tengkes bisa diturunkan menjadi 19.362 anak atau 10,7 persen. Pada 2018, angka kasus kembali bisa turun menjadi 16.220 anak atau mencakup 8,9 persen populasi anak. Tahun lalu, tercatat 15.391 anak tengkes atau 8,5 persen. Ia pun mengapreasi seluruh kader posyandu di Surabaya. Karena peran mereka untuk membantu Pemkot dalam menurunkan angka stunting anak begitu besar. (abi/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait