Politika

PPP Jateng dan Jatim Bantah Klaim Humphrey Islah dengan Suharso

Baca Juga : Elite PPP-PDI Perjuangan Bertemu, Sepakat Wujudkan Pemilu 2024 Gembira dan Beretika

Portaltiga.com - DPW PPP Jatim dan DPW PPP Jateng menggelar pertemuan untuk menyikapi statemen Ketum PPP kubu Muktamar Jakarta Humphrey Djemat yang mengklaim sudah islah dengan Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa. Ketua DPW PPP Jateng Masruhan Samsuri menyayangkan pernyataan Humphrey tersebut. Islah itu dilakukan ketika dua pihak dilakukan dalam posisi yang sama dan kekuatan yang sama. "Sedangkan untuk posisi PPP saat ini yang sah saat ini hanya ada PPP di bawah kepemimpinan Plt Suharso Monoarfa dan sekjen Arsul Sani. Tak ada lagi PPP lainnya, ungkapnya saat ditemui di Surabaya, selasa (26/11/2019). Dikatakan, hingga saat ini tak ada lagi PPP lainnya selain PPP di bawah kepemimpinan Plt Suharso Monoarfa. PPP di bawah Plt Suharso sudah diakui pemerintah dan terdaftar di Kemenkumham. "Tak hanya itu, juga sudah ikut Pemilu, Pilkada hingga berjumpa lagi Pilkada 2020 mendatang, jelasnya. "Gak ada angin tiba-tiba hujan, artinya tiba-tiba bilang adanya Islah. Demikian ini sangat disayangkan. DPW PPP se-Indonesia sudah sepakat kalau muktamar hanya bisa dilakukan di bawah kepemimpinan Plt Suharso Monoarfa dan sekjen Arsul Sani, sambungnya. Soal Humphrey, kata Masruhan, silahkan diberi undangan untuk menghadiri pembukaan. "Tapi bukan kapasitas seimbang sebanding dengan Suharso Monoarfa. Kalau masuk struktur pengurus kami siap memperjuangkan untuk masuk pengurus hasil muktamar mendatang. Kami minta Humphrey dkk jangan cari perkara dengan mengatakan ada islah," terangnya. Untuk caketum PPP, Masruhan mengatakan DPW PPP se-Indonesia sudah sepakat kalau ketum terpilih nanti adalah berdarah hijau. "Artinya kader sejati dan terbukti sebagai kader PPP, jelasnya Senada, Sekretaris DPW PPP Jatim, Norman Zein Nahdi mengatakan seharusnya muktamar Pondok Gede beberapa tahun lalu sudah tak ada lagi dua kubu di dalam tubuh PPP. Sudah masuk semua kepengurusan PPP untuk menjadi satu. Dualisme sudah tamat, terangnya. Bagi PPP Jatim, kata Norman, tak perlu lagi ada pernyataan islah karena saat ini sudah tak ada dualisme di dalam PPP pasca muktamar pondok gede. Sebelumnya, di Jakarta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan kubu Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, mengklaim pelaksana tugas Ketua Umum PPP Suharo Monoarfa sudah sepakat untuk islah atau penyatuan kembali dua kubu yang ada di partai berlambang Kabah itu. Humphrey menyebut kesepakatan ini demi menyelamatkan PPP agar bisa bertahan di Pemilu 2024. Dketahui, pada tahun 2014, PPP terpecah menjadi dua kubu. Humphrey merupakan pengganti Djan Faridz, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta. Sedangkan Suharso merupakan pelaksana tugas yang menggantikan Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy alias Rommy.(wan/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait