Umum

Plt Wali Kota Beri Syarat Kepada RS Siloam Cito Sebelum Beroperasi

Portaltiga.com - Siloam Hospital Group (SHG) masih berupaya untuk membuka dan mengoperasikan rumah sakit ke-40 di Surabaya bernama RS Siloam Cito. Rumah sakit tersebut rencananya akan menjadi rumah sakit komperhensif bertaraf internasional dengan layanan kesehatan, peralatan, dan tenaga medis terbaik. Namun sebelum dibuka, warga sekitar dan pemilik tenant di mall Cito menolak pendirian rumah sakit tersebut. Guna memberi jalan tengah, terhadap permasalahan tersebut, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana melakukan sidak di lokasi. Usai meninjau langsung lokasi, pria yang akrab disapa WS ini mengatakan, jika ingin membuka RS Siloam di mall yang berada di perbatasan Surabaya-Sidoarjo ini perlu mendengarkan aspirasi dari warga dan pemilik tenant di mall terlebih dahulu sebelum mendapatkan ijin beroperasi. "Kalaupun ini harus kita buka rumah sakit, itu tetap harus persetujuan warga sekitar, penghuni, tenant itu harus diselesaikan, kalau nggak, saya nggak akan buka, prinsipnya itu," jelasnya saat ditemui, Rabu (10/02/2021). WS juga menyampaikan warga harus sepakat terlebih dahulu dan diberikan pemahaman tentang keamanan dan kenyamanan jika nantinya RS Siloam Cito telah beroperasi. "Harus sosialisasi, warga harus dipahamkan, warga harus tetap merasa save," katanya. Sementara itu, Dalam keterangan persnya, Head of Public Relations Siloam Hospital Group mengatakan, fasilitas kesehatan SHG berada dalam kawasan mixed use City of Tomorrow (Cito), namun dengan akses, fasilitas, dan infrastruktur yang terpisah dan independen. Sebagai RS darurat yang menangani pandemi Covid 19, rumah sakit ini secara fisik sudah siap untuk dibuka, dan sudah siap operasional dengan 185 tempat tidur (TT) dengan jumlah ICU 15 TT, tegas Danang. Hal ini termasuk fisik dan sistem kelistrikan, genset, HVAC, sistem gas medis, sistem STP/IPAL. Rumah Sakit ini juga dilengkapi dengan sistem negative pressure khusus untuk penanganan pasien Covid-19 dan memiliki pintu akses tersendiri serta elevator tersendiri/terpisah. Terkait limbah pembuangan medis, limbah cair, dan TPS B3, rumah sakit, pihak SHG sudah memiliki sistem terpisah dan mengimplementasikan standar tinggi untuk operasional RS. Meskipun baru, rumah sakit darurat ini didukung sepenuhnya secara total dan intensitas oleh Siloam Hospital Group (SHG) yang sudah terbukti selama lebih dari 25 tahun dengan mengoperasikan 39 RS secara nasional. Total tenaga medis dan tenaga pendukung lainnya di jaringan SHG mencapai lebih dari 15 ribu orang. Dari hari pertama operasionalnya, RS ini sudah terjamin standar kualitas dan pelayanan medisnya. Juga SDM yang terjamin, tidak perlu diragukan lagi, ucap Danang. Secara fisik dan peralatan medis juga tidak perlu diragukan karena semua sudah terencana dan dipersiapkan dengan baik. RS Siloam tersebut, kata Danang, merupakan RS ke-40 dari SHG yang akan dibuka dan mendapatkan manfaat dari pengalaman SHG selama lebih dari 25 tahun. Ini bukan pertama kali RS berada di dalam mixed use. Karena di luar negeri, khususnya di kota-kota padat penduduk, hal itu lazim, papar Danang. Di Indonesia, Siloam sudah membangunnya di Bogor, Bekasi, Jember, Yogyakarta, Medan, Palembang dan Jakarta. Hingga saat ini, pihak Siloam masih melakukan sosialisasi mendalam dengan tenant dan penghuni apartement Cito sesuai arahan Plt walikota Surabaya. (tea/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait